Ketika Rasulullah saw berdakwah ke
daerah Thoif, di luar kota Mekah, dakwah Rasulullah saw tidak diterima, tetapi
apa yang Rasulullah saw terima adalah kecaman, penghinaan dan dilempar
batu. Rasulullah saw mencuba untuk berlindung di sebuah kebun. Ketika Baginda
masuk ke kebun itu, tidak ada lagi orang mengerumun Baginda. Rasulullah saw
mengikatkan untanya pada sebatang pohon kurma, lalu berteduh di bawah pohon
anggur dan duduk di bawah bayangannya.
Rasulullah bermunajat kepada Allah swt:
“Ya Allah, kepadaMu aku mengadukan
kelemahanku, ketidak upayaanku dan penghinaan yang kuterima dari manusia. Wahai
Allah Yang Maha Pengasih di antara semua yang mengasihi. Kepada siapakah Engkau
hendak menyerahkan diriku? Kepada orang asing yang menyambutku dengan wajah
masam atau kepada musuh yang mengalahkanku? Selama Engkau tidak murka kepadaku,
aku tidak peduli. PerlindunganMu sungguh amat luas bagiku. Aku berlindung
kepada cahaya wajahMu yang menyinari kegelapan dan menentukan kebaikan urusan
dunia dan akhirat. Aku berlindung dari murkaMu dan sentiasa memohon kepadaMu
kerana aku sedar tidak ada daya dan kekuatan melainkan dariMu semata-mata.”
Tidak berapa lama malaikat datang menghadap Nabi dan berkata, “Ya Rasulullah, aku adalah malaikat pembawa mandat. Dahulu kaum Tsamud yang telah kuhancurkan, demikian juga kaum ‘Ad dan kaum Nuh yang lebih dahulu. Aku juga yang mendapat mandat untuk membalikkan negeri Luth dan penduduk Aikah. Semua atas perintah Allah SWT. Hari ini aku membawa mandat dari Allah swt untuk menghancurkan Bani Tsaqif di bumi Thoif ini. Katakan kepadaku, apa yang harus kulakukan?” Rasulullah Saw. terdiam sebentar dan menjawab, “Katakan pada Allah SWT, jangan lakukan itu semua pada mereka. Mereka melakukan kekejian dan penghinaan terhadapku kerana mereka belum mengerti risalah yang kubawa.”
Rasulullah Saw. kembali ke kota Mekah.
Selang beberapa hari kemudian, berhampiran Kaabah, tempat Rasulullah saw
bermalam pada saat tersebut, Jibril datang dan berkata, “Ya Muhammad, aku
datang membawa mandat dari Allah untuk menjemput dan membawamu ke Masjid al-
Aqsa untuk bertemu dengan para Rasul Allah dan ke Sidratil Muntaha, tempat
Allah bersemayam. Ini adalah penghormatan bagimu. Belum pernah seorangpun dari
hambaNya mendapatkan penghormatan seperti ini.”
Allâhumma shalli ‘alâ Muhammad….
Tiada ulasan:
Catat Ulasan