Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

V 167 : ASMAUL HUSNA ( 74. AL ZOHIR )

AL ZOHIR   ( الظاهر )   ALLAH Yaa Zohir Yang Maha Nyata menegaskan kepada kita DIA nyata, dapat dilihat dan sesungguhnya hadir. Kehadira...

Khamis, 28 Disember 2017

S 21 : DOSA SYIRIK

Banyak yang tidak tahu, keadaan orang-orang kafir musyrik zaman sebelum turun RASULULLAH SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASSALLAM. Orang-orang kafir musyrik terdahulu bukanlah orang yang tidak memiliki peribadahan kepada ALLAH SUBHANAHU WA TAALA sama sekali. Mereka bukan orang yang tidak kenal pada ALLAH SUBHANAHU WA TAALA. Mereka mengenal ALLAH SUBHANAHU WA TAALA, mereka melakukan tawaf di kaabah, pergi haji, memuliakan tamu, dan masih banyak lainnya.
Apa buktinya? Surah Az-Zumar ayat 3 ini.

أَلَا لِلَّهِ الدِّينُ الْخَالِصُ وَالَّذِينَ اتَّخَذُوا مِن دُونِهِ أَوْلِيَاءَ مَا نَعْبُدُهُمْ إِلَّا لِيُقَرِّبُونَا إِلَى اللَّهِ زُلْفَىٰ إِنَّ اللَّهَ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ فِي مَا هُمْ فِيهِ يَخْتَلِفُونَ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي مَنْ هُوَ كَاذِبٌ كَفَّارٌ

“Ingatlah, hanya kepunyaan ALLAH-lah agama yang bersih (dari syirik). Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain ALLAH (berkata): "Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada ALLAH dengan sedekat-dekatnya." Sesungguhnya ALLAH akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka berselisih padanya. Sesungguhnya ALLAH tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan sangat ingkar.”

Kafir Musyrikin zaman dahulu menjadikan perantara antara dirinya dengan ALLAH SUBHANAHU WA TAALA, mereka memberikan ibadah yang harusnya ditujukan untuk ALLAH SUBHANAHU WA TAALA, mereka sampaikan kepada perantara-perantara mereka sebagai bentuk mendekatkan diri pada ALLAH SUBHANAHU WA TAALA. Dan mereka tidak menyadari, tidak mengakui apa yang dilakukan mereka sebagai bentuk kesyirikan, mereka jahil akan hal tersebut.
Ketika RASULULLAH SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASSALLAM mulai mengingatkan mereka, itu jawapan mereka atas peribadatan mereka, "Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada ALLAH dengan sedekat-dekatnya." Apa yang mereka lakukan? Mereka berdoa pada selain ALLAH SUBHANAHU WA TAALA, meminta syafaat pada kuburan, bahkan rukuk, sujud, berqurban, dan banyak ibadah lain yang seharusnya hanya boleh ditujukan pada ALLAH SUBHANAHU WA TAALA dengan tujuan untuk mendekatkan diri pada ALLAH SUBHANAHU WA TAALA.
Apa hari ini tidak ada yang seperti itu? Banyak. Bahkan yang melakukan hal tersebut mahunya dibilang muslim, mereka meminta syafaat kepada orang soleh. Bahkan jawapan mereka persis seperti apa yang disebut dalam Az-Zummar ayat 3 tersebut, "Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada ALLAH dengan sedekat-dekatnya." Seperti yang dilakukan orang-orang terdahulu kepada latta, uzza, manat, dan lainnya. Mereka dahulu orang-orang soleh, latta, dahulu mengalun roti pada musim haji dan membagikannya pada orang yang berhaji.

عن ابن عباس رضي الله عنهما ، في قوله : { اللات والعزى } كان اللات رجلا يلت سويق الحاج

“Daripada Ibnu ‘Abbas Radhiallahu’anhuma, beliau menafsirkan makna ayat "اللات والعزى" bahawa Latta adalah seorang lelaki yang membuat adunan roti untuk para jamaah haji.”
(HR. Bukhari no. 4859).

Apa jawapan ALLAH SUBHANAHU WA TAALA untuk orang-orang yang seperti ini? Mereka yang menjadikan orang soleh sebagai tempat bagi mereka menujukan ibadah? Menjadikan mereka sebagai perantara antara dirinya dan ALLAH SUBHANAHU WA TAALA?

Surah An-Najm, ayat 23:

إِنْ هِيَ إِلَّا أَسْمَاءٌ سَمَّيْتُمُوهَا أَنتُمْ وَآبَاؤُكُم مَّا أَنزَلَ اللَّهُ بِهَا مِن سُلْطَانٍ إِن يَتَّبِعُونَ إِلَّا الظَّنَّ وَمَا تَهْوَى الْأَنفُسُ وَلَقَدْ جَاءَهُم مِّن رَّبِّهِمُ الْهُدَىٰ

“Itu tidak lain hanyalah nama-nama yang kamu dan bapa-bapa kamu mengadakannya; ALLAH tidak menurunkan suatu keteranganpun untuk (menyembah)nya. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti sangkaan-sangkaan, dan apa yang diingini oleh hawa nafsu mereka dan sesungguhnya telah datang petunjuk kepada mereka dari Tuhan mereka.”

Dan ketahuilah, hal tersebut adalah sebuah bentuk mensekutukan ALLAH. Takutlah kepada ALLAH, kerana Dia yang membolak-balikkan hati. Dan ALLAH tidak mengampuni dosa dari mensekutukan ALLAH, kezaliman besar, adab paling buruk kepada ALLAH.

Surah An-Nisa, ayat 48:

إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن يَشَاءُ وَمَن يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَىٰ إِثْمًا عَظِيمًا

Sesungguhnya ALLAH tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendakiNya. Barangsiapa yang mempersekutukan ALLAH, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.”

Wahai saudaraku, mari kita hati-hati terhadap pembatal keIslaman pertama ini. Kesyirikan, kerana bentuknya bukan hanya mengambil agama selain Islam. Syaitan pintar dalam menipu anak Adam walaupun tipu daya mereka sebetulnya lemah, dengan mudah orang dibuat berdoa kepada makhluk. Banyak kisah dalam al Quran menerangkan hal ini, hanya saja kadang kita tidak belajar. Kita tidak tahu, maka kita terjatuh dalam ketidak tahuan kita dalam hal yang inti dalam agama ini.

Wallahualam.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan