Firman
ALLAH SUBHANAHU WA TAALA :
"Maka
hendaklah orang-orang yang menyalahi perintahNya, takut akan ditimpa fitnah
atau azab yang pedih."
(QS.An-Nuur:63)
Syufyan
Ats-Tsauri berkata, "Yakni hati-hati mereka akan ditutupi oleh Allah 'Azza wa
Jalla."
(Ad-Durrul
Mantsur,6/232)
Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhu menjelaskan, "Fitnah di sini ialah pembunuhan."
Atha' bin
Rabbah Al-Khurasani, "Yakni kegoncangan dan kengerian."
Ja'far bin
Muhammad Ash-Shadiq, "Yakni penguasa yang zalim."
(Adlwa'ul
Bayan, 9/361)
Ibnu Katsir berkata, "Hati-hati mereka akan ditimpa fitnah, baik dalam bentuk kekufuran, kemunafikan, ataupun kebidaahan."
(Tafsir Ibnu
Katsir, 3/373)
Dan masih banyak tafsir-tafsir dari para ulama ahli tafsir lainnya.
Ayat di atas merupakan ancaman keras dan peringatan
hebat bagi orang-orang yang menentang perintah ALLAH SUBHANAHU WA TAALA dan RasulNya
serta bagi orang-orang yang menyimpang dari sunnah Rasulullah shallallaahu
'alaihi wa sallam, manhaj nubuwah, dan syariatnya serta jalan yang telah
digariskannya.
Orang-orang
yang paling keras menentang ALLAH
SUBHANAHU WA TAALA dan RasulNya serta menyimpang dari jalan yang
lurus menuju jalan yang bengkok ke kanan dan ke kiri adalah AHLUL BIDAAH dan
AHLU SYUBAHAT.
ALLAH
SUBHANAHU WA TAALA berfirman yang bermaksud,
"Dan inilah jalanku yang lurus maka ikutilah ia. Dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan yang lain, kerana jalan-jalan itu akan mencerai-beraikan kamu dari jalanNya."
(QS.Al-An'am:
153)
Imam
Asy-Syathibi menjelaskan, "Shirath al-mustaqim (jalan yang lurus)
ialah jalan ALLAH
SUBHANAHU WA TAALA yang didakwahkan oleh
Rasulullah shallallaahu 'alahi wa sallam, iaitu sunnahnya. Sedangkan 'As-Subul
adalah jalan-jalan ahlul ikhtilaf (para penyelisih) yang menyimpang dari
shirath al-mustaqim. Mereka adalah ahlul bidaah."
(Al-I'tisham,
I/56-57)
Mujahid bin Jabr Al-Makki radhiyallahu 'anhu menafsirkan as-subul dengan albida' (bidaah-bidaah) da sy-syubuhat (syubahat-syubahat).
(Jami'ul
Bayan, 5/396, no.14168-14170).
(Disarikan
dari Majalah Salafi edisi XIII/Sya'ban-Ramadhan?1417/1997, Ust. Muhammad
Afifuddin As-Sidawy)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan