Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

V 167 : ASMAUL HUSNA ( 74. AL ZOHIR )

AL ZOHIR   ( الظاهر )   ALLAH Yaa Zohir Yang Maha Nyata menegaskan kepada kita DIA nyata, dapat dilihat dan sesungguhnya hadir. Kehadira...

Sabtu, 30 Disember 2017

S 38 : KENAPA MESTI WASPADA DARI HADITS PALSU?

Kenapa kita harus waspada kalau baca hadits? Kenapa harus diketahui darjatnya segala, Kenapa tak langsung diterima semuanya? Kan isinya bagus-bagus.
Perhatikan beberapa kisah berikut ini. Hammad bin Zaid rahimahullah pernah berkata,

وَضَعَت الزَّنَادِقَة عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم أَرْبَعَة عَشَر أَلف حَدِيث

“Kaum zindiq (munafik) telah memalsukan hadits atas nama Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam sebanyak 14000 hadits palsu.”
[Lihat Al-Kifayah fi ‘Ilmir Riwayah (hal. 604) dan Al-Ba’itsul Hatsits (I/254)]

Ketika salah seorang zindiq yang bernama Abdul Karim bin ‘Auja’ akan dihukum mati oleh seorang penguasa Bashrah pada zaman khilafah Al-Mahdi pada tahun 160 H, ia berkata,

لَقَدْ وَضَعْتُ فِيْكُم أَرْبَعَة ألف حَدٍيْث, أحرِّم فِيْهَا الحَلاَل وَأحل فِيْهَا الحَرَم

“Sesungguhnya aku telah memalsukan hadits pada kalian sebanyak 4000 hadits palsu, aku haramkan padanya perkara yang halal dan aku telah halalkan padanya perkara yang haram.” 
[Lihat Al-Ba’itsul Hatsits (I/254)]

Imam An-Nasa’i rahimahullah berkata, “Para pendusta yang terkenal memalsukan hadits Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam ada empat orang: ‘Ibnu Abi Yahya di Madinah, al-Waqidiy di Baghdad, Muqathil bin Sulaiman di Khurasan dan Muhammad bin Sa’id di Syam yang terkenal dengan sebutan Al-Mashlub (orang yang disalib).” 
[Lihat Adh-Dhu’afa wal Matrukin (hal. 310)]

Perhatikanlah perkataan gurunya Imam Malik rahimahullah, bahawa dahulu banyak orang yang membuat hadits palsu hanya kerana untuk membela pendapatnya. Sama seperti zaman kita sekarang. Semoga ALLAH SUBHANAHU WA TAALA jaga kita.

‘Abdullah bin Yazid Al-Muqri rahimahullah (guru Imam Malik) pernah berkata: “Seorang ahli bidaah yang sudah bertaubat dari bidaahnya berkata,

أُنطُرُوا هَذَا الحَدِيث مِمَّن تَأخُذُوْنَهُ, فَإِنَّا كَنَا إِذَا رَأَيْنَا رَأيًا جَعَلْنَالَهُ حَدِثًا

“Perhatikanlah hadits itu dari siapa kamu mengambilnya, kerana sesungguhnya kami dahulu, apabila berpendapat dengan satu pendapat, maka kami jadikan pendapat kami itu sebagai satu hadits.” 
[Lihat Al-Ba’itsul Hatsits (I/257)]

Telah berkata ‘Abdullah bin Lahi’ah (wafat thn. 174 H), aku telah mendengar seorang syaikh dari khawarij yang setelah taubat dan rujuk berkata,

إِنَّ هَذِهِ الأَحَاديِث دِين, فَانظُرُوا عَمَّن تَأخُذُونَ دِينَكُم, فَإنَّا كَنَا اذَا هوينا أَمرًا صيرناه حَدِيثًا

“Sesungguhnya hadits-hadits ini adalah agama, maka perhatikanlah dari siapa kamu mengambil agama kamu, kerana sesungguhnya kami dahulu, apabila kami condong kepada satu urusan (maksudnya faham atau pendapat yang sesuai dengan perkara baru mereka), nescaya kami jadikan urusan itu sebagai satu hadits (yakni kami palsukan menjadi sebuah hadits).” 
[Lihat Al-Kifayah min ‘Ilmir Riwayah (hal. 163) dan Muqaddimah Al-Maudhu’at Ibnul Jauzi (hal. 38-39)]

Lihatlah kisah pemalsu hadits demi hanya untuk mendapatkan wang atau kedudukan. Sama halnya dengan zaman kita ini.

Adanya orang-orang yang memiliki hobi bercerita dan memberi nasihat, namun kurang bekal ilmu pada akhir zaman khilafah, dan semakin banyak pada zaman setelahnya. Mereka memalsukan hadits dalam cerita-cerita mereka demi wang dan supaya orang-orang yang mendengarnya kagum kepada mereka.
[Lihat Al-Ba’itsul Hatsits (I/258) dan Al-Maudhu’at (I/46)]

Imam Malik rahimahullah pernah ditanya tentang Syiah dan beliau berkata,
“Jangan bicara dengan mereka, juga jangan meriwayatkan hadits dari mereka kerana mereka adalah kaum pendusta.” 
[Lihat Minhajus Sunnah An-Nabawiyyah (I/16)]

Hammad bin Salamah rahimahullah berkata, “Telah mengabarkan kepadaku seorang syaikh dari Rafidhah (Syiah), sesungguhnya mereka berkumpul (bersepakat) untuk memalsukan hadits-hadits.”
[Lihat Al-Ba’itsul Hatsits (I/257)]

Semoga dengan kisah-kisah tersebut, kita semakin berhati-hati dalam mengambil hadits. Nasihat dari kami, ambillah hadis dari orang-orang yang 'alim ilmunya dan amalannya sesuai dengan tuntunan Nabi ﷺ dan tidak fanatik golongan atau tradisi.
Allahu yahdikum...

Nur As-Sunnah

Tiada ulasan:

Catat Ulasan