Bagaikan air
di daun keladi.
Kalau kita
perhatikan daun keladi walaupun dijirus dengan air, ia tetap kering dan tak
basah tak berbekas.
Kerasnya hati
manusia walaupun sebanyak apapun nasihat yang ia dengar tetap saja ia tidak
terima.
Masuk dari
telinga kanan keluar dari telinga kiri dan jadilah ia manusia yang rugi, kerana
nasihat yang ia terima tidak dijalani.
Bagaikan air
di dalam kapas.
Kenapa
dikatakan di dalam kapas kerana air baru tersentuh sedikit saja langsung
diserap oleh kapas.
Gambaran hati
manusia yang lembut seperti kapas diberi nasihat langsung ia serap, disuruh
langsung ia kerjakan, dilarang langsung ia cegah.
Air yang
mengalir dari tempat yang tinggi mengalir ke dataran yang rendah.
Ilmu yang
diberikan seorang guru diserap oleh muridnya dan dialirkan lagi ke tempat yang
paling rendah.
Begitulah
gambaran hidup ini apakah kita termasuk daun keladi memiliki hati yang keras?
Apakah kita
termasuk seperti kapas yang memiliki hati yang lembut?
Apakah kita
termasuk orang yang berilmu dan mengamalkan apa-apa yang sudah kita tahu atau
yang sudah kita miliki yang selalu berbagi?
Pilihan ada
di hati anda, anda sendiri yang tahu jawapannya.
Selamat memikirkan.
Semoga jadi
renungan buat kita semua dan untuk muhasabah diri.
Semoga hidup
ini jadi lebih baik lagi.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan