Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

V 167 : ASMAUL HUSNA ( 74. AL ZOHIR )

AL ZOHIR   ( الظاهر )   ALLAH Yaa Zohir Yang Maha Nyata menegaskan kepada kita DIA nyata, dapat dilihat dan sesungguhnya hadir. Kehadira...

Khamis, 28 Disember 2017

S 32 : KETIKA DUA HATI TERHUBUNG DENGAN CINTA, KOMITMEN DAN CITA-CITA

Kenikmatan besar tercurah sebagai anugerah yang Maha Kuasa. Kenikmatan memiliki sesuatu yang tidak dimiliki orang lain. Menyatu dalam diri, menjadi cermin suami isteri.
Hunna libasul lakum wa antum libasul lahunna (dia adalah pakaian bagimu, dan engkau adalah pakaian baginya.

Adalah wasiat Rabbani yang dia atasnya keutuhan cinta dan cita-cita diwujudkan. Pakaian yang pas dan bagus tentunya akan sedap dipandang pandang, terasa nyaman dan menyejukkan, tetapi, kerana ia terus digunakan, pakaian boleh menjadi lusuh juga. Bagaimana seorang suami isteri harus pandai merawat dan menjaganya.

Amal/perbuatan merawat /memelihara, akan efektif dan berhasil, manakala dilandasi cinta dan kasih sayang. Cinta itu indah, sayang itu bahagia, jika benar kita mencintai pasangan kita, tak perlu ada kekesalan dan kebencian, jika benar kita menyayangi pasangan kita, tak perlu ada kecewa dan penyesalan. Cinta dan sayang bukan sekadar ucapan dan ungkapan, tetapi adalah sikap berkesan dalam kesabaran.

Kesabaran dalam menghadapi ujian, ketelatenan dalam menyelesaikan banyak urusan.
Kemaafan dalam kekurangan. Senyuman dalam kegetiran. Indah, tak pernah cukup digambarkan dengan kata-kata. Apalagi hanya sekadar simbol sekuntum bunga.

Menjadilah engkau pakaian yang indah baginya Menjaga aurat, melindungi dari panas dan dingin, memperindah penampilan, menutup cacat dan luka, menjadi simbol peradaban. Jiwamu, ragamu, selalu memerlukan pakaian.
Wa siyaabaka fathahhir
Dan pakaianmu, maka bersihkanlah.
Pakaian merupakan keperluan dasar setiap manusia. Ia memiliki fungsi yang sangat penting dan strategis. Pakaian menjadi pelindung dari hawa panas dan dingin, sehingga memungkinkan badan tetap sihat. Pakaian juga berfungsi untuk menutup aurat bagi pemakainya. Pakaian juga berfungsi untuk keindahan, menjadikan pemakainya makin kelihatan cantik/ganteng, makin kelihatan anggun. Orang mengenakan pakaian, logiknya, ia akan makin percaya diri, jika pakaian yang dikenakan adalah pakaian yang bersih, pakaian yang bahannya nyaman, pakaian yang ukuran sesuai, dan pakaian dengan warna yang serasi, dan pakaian dengan model yang sesuai dengan postur tubuhnya.
Ternyata, pakaian dipilih oleh ALLAH SUBHANAHU WA TAALA untuk menjadi perumpamaan dalam kehidupan keluarga, kehidupan dan interaksi antar suami isteri. Hunna libasullakum wa antum libasullahunna (QS Al Baqarah 187).

Menarik untuk kita cermati, bagaimana perumpamaan ini telah dibuat oleh ALLAH SUBHANAHU WA TAALA. Dalam kehidupan keluarga, tidak dapat dipungkiri, kita akan berhadapan dengan berbagai problem, yang berkaitan erat dengan kelemahan/ kekurangan dari masing-masing kita sebagai pasangan. Ini adalah bahagian dari sunnatullah, setiap kita punya kelemahan, di samping bahawa setiap kita punya kelebihan/keutamaan/keistimewaan yang tidak dimiliki oleh orang lain. Kalau Imam Ghazali mengatakan bahawa hidup ini adalah antara sabar dan syukur, iman itu separuhnya adalah syukur, dan separuhnya lagi adalah sabar, maka demikian juga dengan kehidupan suami istri dalam keluarga. Kadang, pada saat tertentu, seorang suami yang harus bersabar, dengan kelakuan isteri yang kurang berkenan di hatinya, dan pada saat itu istri bersyukur karena memiliki suami yang sabar. Di lain kesempatan, giliran istri yang harus bersabar, melihat kekurangan/kelemahan suami, sementara suami perlu bersyukur kerana isterinya boleh bersabar.

Saya teringat dengan satu kisah (entah fiksi atau nyata), yang pernah saya dengar dari seorang ustaz yang juga psikologi. Ada sepasang suami isteri, sang suami wajahnya biasa-biasa saja, sementara isterinya sangat cantik (secara umum penilaian orang demikian). Suatu kali, suami pulang ke rumah dengan membawa wang yang cukup banyak, dan langsung diberikan kepada isterinya. Kemudian suami berangkat kembali. Ketika pulang kembali ke rumah, suami menyatakan, wang yang kemarin telah dimanfaatkan untuk apa? Tapi ternyata isteri sama sekali tidak ingat bahawa suami telah memberikan wang, ia benar-benar lupa, di mana ia menyimpannya, sementara beberapa hari kemarin, ia telah beres-beres rumah, dan ia baru teringat bahawa bungkusan wangnya telah ikut terbuang ke tempat sampah saat beres-beres rumah. Jadi, ternyata, isterinya yang wajahnya sangat cantik, memiliki kekurangan, orangnya pelupa. Untungnya suaminya mampu bersabar, menghadapinya kejadian tersebut. Kisah ini menjadi salah satu contoh bahawa kehidupan suami isteri, memang antara ‘sabar dan syukur’. Kemarin isteri yang harus banyak bersabar, punya suami yang wajahnya biasa-biasa saja, dan suami yang banyak bersyukur, kerana memiliki isteri yang sangat cantik. Dengan kejadian tersebut, suami yang harus bersabar, kerana isterinya pelupa, dan isteri yang bersyukur kerana, suaminya tidak marah dengan kejadian tersebut.

Semoga menjadi manfaat

Tiada ulasan:

Catat Ulasan