Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

V 167 : ASMAUL HUSNA ( 74. AL ZOHIR )

AL ZOHIR   ( الظاهر )   ALLAH Yaa Zohir Yang Maha Nyata menegaskan kepada kita DIA nyata, dapat dilihat dan sesungguhnya hadir. Kehadira...

Selasa, 2 Januari 2018

S 102 : KEIKHLASAN BAB YANG TAK PERNAH SELESAI

ALLAH AZZA WA JALLA berfirman:

وَلَا تَمْنُنْ تَسْتَكْثِرُ .

"Dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak."
(QS: Al-Mudatsir: 6)

Seorang atasan yang baru saja membantu bawahannya keluar dari kesulitan hidup terlihat kesal, rupanya ia tak mendapat perlakuan yang istimewa dari bawahannya. Seorang konglomerat yang selalu mendermakan hartanya di jalan dakwah terlihat bermuram durja. Rupanya kehadirannya tak begitu diapresiasi. Seorang da'i yang siang malam berdakwah di jalan ALLAH SUBHANAHU WA TAALA terlihat begitu jengkel. Rupanya ia tidak mendapatkan pelayanan yang bererti dari jamaahnya, atau merasa dilupakan oleh murid-muridnya.

Hatinyapun berbisik, “Kalau bukan kerana saya kalian tidak akan begini dan begitu. Kalau bukan kerana saya, maka si fulan tidak akan sesukses itu. Atau mengatakan, “Sayalah yang dulu membimbing fulan ke jalan hidayah.”

Tidak, itu tidak boleh terjadi, bahkan ia harus merasa belum berbuat apa-apa. ALLAH SUBHANAHU WA TAALA berfirman yang ertinya:

“Mereka mengungkit keislaman mereka kepadamu. Katakan, “Janganlah kamu mengungkit keislaman kalian kepadaku, tetapi Allahlah yang memberikan kepada kalian hidayah kepada iman.”
(QS. Al Hujurat: 17)

Begitulah...
Ketika seseorang merasa telah berbuat banyak, kadang dirinya dihadapkan pada perang melawan syahwat khafiyyah. Syahwat yang memintanya agar menuntut pujian atau balasan yang lebih dari apa yang ia diberikan. Bila bisikan-bisikan itu datang, katakan pada diri:

"Dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak."

Ketahuilah. Manusia yang paling melelah adalah mereka yang berbuat, kemudian mengharapkan balasan yang setimpal atau lebih dari manusia. Berbuatlah untuk ALLAH SUBHANAHU WA TAALA, bukan untuk dikenang. Berbuatlah, kemudian berlalulah. Seperti Musa yang berlalu setelah mengambilkan air untuk dua puteri Madyan.
Yakinilah. Bila manusia melupakan kebaikanmu, maka ALLAH SUBHANAHU WA TAALA takkan melupakannya. Bila kebaikanmu tak tertulis indah dalam diary orang lain, maka ia akan terukir indah di sisi ALLAH SUBHANAHU WA TAALA.

Sekali lagi. Ikhlas adalah bab yang takkan pernah Selesai, hingga hujung usia.

@act_elgharantaly

Tiada ulasan:

Catat Ulasan