Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

V 167 : ASMAUL HUSNA ( 74. AL ZOHIR )

AL ZOHIR   ( الظاهر )   ALLAH Yaa Zohir Yang Maha Nyata menegaskan kepada kita DIA nyata, dapat dilihat dan sesungguhnya hadir. Kehadira...

Isnin, 1 Januari 2018

S 88 : KISAH ULAR DAN GERGAJI

Seekor ular memasuki gudang tempat kerja seorang tukang kayu di malam hari. Kebiasaan si tukang kayu adalah membiarkan sebahagian peralatan kerjanya berserakan dan tidak merapihkannya. Nah ketika ular itu masuk ke sana, secara kebetulan ia merayap di atas gergaji. Tajamnya mata gergaji menyebabkan perut ular terluka. Ular beranggapan gergaji itu menyerangnya. Ia pun membalas dengan mematuk gergaji itu berkali-kali. Serangan yang bertubi-tubi menyebabkan luka parah di bahagian mulutnya.

Marah dan putus asa, ular berusaha mengerahkan kemampuan terakhirnya untuk mengalahkan musuhnya. Ia pun lalu membelit dengan kuat gergaji itu. Belitan yang menyebabkan tubuhnya terluka amat parah, akhirnya ia pun mati binasa. Di pagi hari si tukang kayu menemukan bangkai ular tersebut di sebelah gergaji kesayangannya.

Sahabat….
Kadangkala di saat marah, kita ingin melukai orang lain. Setelah semua berlalu, kita baru menyedari bahawa yang terluka lebih parah sebenarnya adalah diri kita sendiri. Banyaknya perkataan yang terucap dan tindakan yang dilakukan saat amarah menguasai, sebanyak itu pula kita melukai diri kita sendiri.

Tidak ada musuh yang tidak dapat ditaklukkan oleh cinta kasih.
Tidak ada permusuhan yang tidak dapat dimaafkan oleh ketulusan.
Tidak ada kesulitan yang tidak dapat dipecahkan oleh ketekunan.
Tidak ada batu keras yang tidak dapat dipecahkan oleh kesabaran.
Semua itu haruslah berasal dari diri kita.

Dendam, benci, curiga/fikiran negatif apapun itu, sebenarnya bagaikan ular yang membelit gergaji, yang boleh terus menerus muncul dalam fikiran kita, menusuk dan membakar batin kita sendiri. Latihlah setiap saat utk memaafkan, mampu dengan cepat melepaskan dan membuang sampah pengotor batin dan difikiran kita.
Marilah kita jaga persahabatan kita untuk selamanya.

Barokallaahu fiikum.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan