Terkadang banyak sekali orang
yang ingin memperbaiki kualiti dirinya dengan lebih mendekatkan diri kepada ALLAH
SUBHANAHU WA TAALA namun ketika ia mengingat dosa-dosa di masa lalunya yang
begitu kelam dan gelap, dia menganggap dirinya paling kotor dan ALLAH SUBHANAHU
WA TAALA tidak akan menerima dirinya.
Sikap putus asa terhadap
rahmat dariNya merupakan tipu daya syaitan agar manusia berpaling daripada ALLAH
SUBHANAHU WA TAALA, padahal rahmat ALLAH
SUBHANAHU WA TAALA sangatlah luas dan agung.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam bersabda,
اللَّهُ
أَرْحَمُ بِعِبَادِهِ مِنْ هَذِهِ بِوَلَدِهَا
“Sungguh
Allah lebih penyayang terhadap hamba-hambaNya daripada seorang ibu terhadap
anak bayinya.”[1]
Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ
اللَّهَ لَمَّا قَضَى الْخَلْقَ كَتَبَ عِنْدَهُ فَوْقَ عَرْشِهِ إِنَّ رَحْمَتِى
سَبَقَتْ غَضَبِى
“Ketika Allah
SWT menciptakan makhluk, Dia menuliskan di sisinya di atas arsyNya:
sesungguhnya kasih sayangKu mendahului/mengalahkan kemurkaanKu.”[2]
Maa syaa Allah, begitu luar
biasanya ALLAH SUBHANAHU WA TAALA sayang kepada hambanya. Masih pantaskah kita
berputus asa dari rahmatNya? Masihkah kita meragukan keagungan dan kasih
sayangNya?
ALLAH SUBHANAHU WA TAALA juga
telah memberikan nasihat sekaligus kabar gembira kepada kita dalam kitabNya. ALLAH
SUBHANAHU WA TAALA berfirman:
قُلْ
يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ
رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ
الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
“Katakanlah:
“Hai hamba-hambaKu yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah
kamu terputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa
semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
(QS az-Zumar: 53)
ALLAH SUBHANAHU WA TAALA juga
berfirman:
إِنَّ
رَبَّكَ وَاسِعُ الْمَغْفِرَةِ
“Sesungguhnya
Rabbmu maha luas pengampunanNya.”
(QS an-Najm: 32).
Subhanallah. Lagi dan lagi ALLAH
SUBHANAHU WA TAALA telah menunjukkan kepada kita betapa pemurah dan sayang
kepada setiap hambanya. Setiap hamba yang ingin menghambakan, memperbaiki diri
dan istiqomah di jalan yang telah ALLAH SUBHANAHU WA TAALA tunjukkan.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Taubat
(yang benar) akan menghapuskan (semua dosa yang dilakukan) di masa lalu.”
Dalam hadits lain yang
semakna, beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
التائب
من الذنب كمن لاذنب له
“Orang yang
telah bertaubat dari dosa-dosanya (dengan sungguh-sungguh) adalah seperti orang
yang tidak punya dosa.”
(HR Ibnu Majah no. 4250,
dihasankan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Ibnu Majah)
Janganlah bersedih dan
terpuruk atas banyaknya dosa-dosa kita di masa lalu, ketika kita tidak boleh
mengubah masa lalu yang kelam tapi kita masih boleh untuk mengupayakan dan
merubah masa depan menjadi lebih baik dan penuh rahmat. Allahu a’lam.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan