Habib Umar bin Hafidz
> Penuhilah hatimu dengan kecintaan terhadap saudaramu nescaya akan menyempurnakan
kekuranganmu dan mengangkat darjatmu di sisi Allah SWT.
> Barangsiapa Semakin mengenal kepada Allah SWT nescaya
akan semakin takut.
> Barangsiapa yang tidak mau duduk dengan orang
beruntung, bagaimana mungkin ia akan beruntung dan barangsiapa yang duduk dengan
orang beruntung bagaimana mungkin ia tidak akan beruntung.
> Barangsiapa menjadikan kematiannya sebagai pertemuan dengan sang kekasih (Allah), maka
kematian adalah hari raya baginya.
> Barangsiapa percaya pada Risalah
(terutusnya Rasulullah), maka ia akan mengabdi
padanya. Dan barangsiapa percaya pada risalah, maka ia akan menanggung (sabar) kerananya. Dan
barangsiapa yang membenarkan risalah, maka ia akan mengorbankan jiwa dan hartanya
untuknya.
> Kedekatan
seseorang dengan para nabi di hari kiamat menurut kadar perhatiannya terhadap
dakwah ini.
> Betapa anehnya bumi, semuanya
adalah pelajaran. Kukira tidak ada sejengkal tanah di muka bumi kecuali di situ ada ibrah (pelajaran) bagi orang yang berakal apabila mau mempelajarinya.
> Sebaik-baik
nafsu adalah yang dilawan dan seburuk-buruk nafsu adalah yang diikuti.
> Tanpa menahan hawa nafsu maka manusia tidak akan sampai pada
Tuhannya sama sekali dan kedekatan manusia terhadap Allah SWT menurut kadar
pembersihan jiwanya.
> Jikalau sebuah hati telah terbuka, maka akan
mendapatkan apa yang diinginkan.
> Barangsiapa yang mempunyai samudra
ilmu kemudian kejatuhan setitis hawa nafsu, maka hawa nafsu itu akan merosak samudera tersebut.
> Sesaat dari saat-saat khidmat (pengabdian),
lebih baik daripada melihat arsy dan seisinya seribu kali.
> Menyatunya seorang murid dengan
gurunya merupakan permulaan di dalam menyatunya dengan Rasulullah SAW.
Sedangkan menyatunya dengan Rasulullah SAW merupakan permulaan untuk fana pada
Allah (lupa selain Allah)
> Manusia di setiap waktu sentiasa
terdiri dari dua golongan, golongan yang di wajahnya terdapat tanda-tanda dari bekas sujud dan golongan yang di wajahnya terdapat
tanda-tanda dari bekas keingkaran.
> Barangsiapa yang menuntut keluhuran, maka tidak akan peduli
terhadap pengorbanan.
> Sesungguhnya
di dalam sujud terdapat hakikat yang apabila cahaya turun pada hati seorang
hamba, maka hati tersebut akan sujud selama-lamanya dan tidak akan mengangkat
dari sujudnya.
> Beliau RA berkata tentang dakwah,
Yang wajib bagi kita iaitu harus menjadi daI dan tidak harus menjadi qadli atau
mufti (katakanlah wahai Muhammad SAW inilah jalanku, aku mengajak kepada Allah SWT dengan hujah yang jelas aku dan pengikutku) apakah kita ikut padanya
(Rasulullah) atau tidak ikut padanya? Erti
dakwah adalah memindahkan manusia dari keburukan menuju kebaikan, dari
kelalaian menuju ingat kepada Allah SWT, dan dari keberpalingan kembali menuju
kepada Allah SWT, dan dari sifat yang buruk menuju sifat yang baik.
> Syaitan itu mencari
sahabat-sahabatnya dan Allah SWT menjaga kekasih-kekasihNya.
> Apabila ibadah agung bagi seseorang
maka ringanlah adap (kebiasaan) baginya dan apabila semakin agung nilai ibadah
dalam hati seseorang maka akan keluarlah keagungan adat darinya.
> Bila benar keluarnya seseorang (di dalam
berdakwah), maka ia akan naik ke darjat yang tinggi.
> Keluarkanlah rasa takut pada
makhluk dari hatimu maka engkau
akan tenang dengan rasa takut pada khaliq (pencipta) dan keluarkanlah berharap
pada makhluk dari hatimu maka engkau akan merasakan kenikmatan dengan berharap
pada Sang Khaliq.
> Banyak bergurau dan bercanda merupakan pertanda
sepinya hati dari mengagungkan Allah swt dan tanda dari lemahnya iman.
> Hakikat tauhid adalah membaca Al Quran dengan merenungi ertinya dan bangun malam.
> Tidak akan naik pada darjat yang
tinggi kecuali dengan himmah (cita-cita yang kuat).
> Barangsiapa memperhatikan waktu, maka ia akan
selamat dari murka Allah SWT.
> Salah satu dari penyebab turunnya bencana dan musibah adalah sedikitnya orang
yang menangis di tengah malam.
> Orang yang selalu mempunyai hubungan dengan Allah SWT, Allah SWT akan
memenuhi hatinya dengan rahmat di setiap waktu.
( Disusun oleh : Ust Ja’far Sodiq Al
Munawwar )
Tiada ulasan:
Catat Ulasan