Dalam
sebuah wawancara Al-Arabiya dengan pimpinan Parti Keadilan dan Pembangunan
Maroko, Abdullah bin Kiran, menegaskan bahawa akan memerintah sebagai
parti politik dan bukan sebagai parti religius. “Agama milik masjid dan kami
tidak akan ikut campur dalam kehidupan peribadi warga.” Ujarnya. Bin Kiran
membantah bahawa partinya akan memaksakan jilbab pada perempuan Maroko.
(Eramuslim, 28/11/2011)
Hubungan
Israel-Libya Pasca Gaddafi
Media
Israel Tel Aviv mengklaim telah melakukan pembicaraan dengan Dewan Transisi
Libya dalam upaya membangun hubungan dengan negara Muslim dan membuka kedutaan
besar Israel di Tripoli.
Harian
Israel Haaretz mengatakan, bahawa pembukaan Kedutaan Besar Israel di Libya akan
bekerjasama dengan Qatar,” yang merupakan sekutu Tel Aviv percaya untuk
memfasilitasi pembukaan kedutaan besar Israel di sejumlah negara Arab.
(Eramuslim, 12/12/2011)
Tauhid
Seruan Para Rasul
“Dan
sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan):
“Sembahlah
Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu…”
(QS
AN-Nahl 36)
Bagaiamana
Tanggapan Hasan Al Banna?
“Al-Ikhwan Al-Muslimun memiliki sikap bahawa
Islam mempunyai implikasi yang signifikan dan menyeluruh. Islam mengawal semua
tingkahlaku individu dan masyarakat. Segala sesuatu mesti tunduk di bawah
undang-undangNya dan mengikuti ajaranNya. Siapa yang tunduk kepada Islam dari
segi peribadatan saja tetapi meniru orang kafir dalam segala hal lain dapat
dianggap sama darjatnya dengan orang kafir.”
Al
Banna dan Demokrasi
Dahulu,
Imam Hasan al Banna Rahimahullah, ditawari berceramah tentang demokrasi di
radio dengan imbalan 5000 Pound (nilai yang sangat besar saat itu) dari
penjajah Inggris, dengan syarat ia harus berceramah tentang Demokrasi menurut
pemahaman Inggris. Imam al Banna menolak dan berkata :
“Nyahlah
kalian! Kalian telah tersesat dari jalan yang benar dan menyimpang dari
kebenaran!”
(sumber:
Badr Abdurrazzaq Al Mash, Manhaj Da’wah Hasan Al Banna, Hal. 79)
Akankah
Demokrasi Ikhwan Berhasil?
Negara
Islam tidak akan pernah berdiri di negara manapun dengan demokrasi. Negara
Islam tidak akan pernah terwujud kecuali dengan manhaj yang panjang dan
perlahan. Manhaj yang menjadikan pondasi sebagai wilayah kerjanya, bukan atap.
Dimulai dari penanaman kembali aqidah dan pendidikan moral (akhlak) secara
Islami. Ketahuilah, jalan ini memang panjang dan perlahan, namun ia merupakan
jalan tercepat sekaligus tersingkat.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan