Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

V 167 : ASMAUL HUSNA ( 74. AL ZOHIR )

AL ZOHIR   ( الظاهر )   ALLAH Yaa Zohir Yang Maha Nyata menegaskan kepada kita DIA nyata, dapat dilihat dan sesungguhnya hadir. Kehadira...

Ahad, 12 Ogos 2012

G 15 Proses pembentukan hujan dalam Al-Quran

Kita harus ingat bahawa para ahli meteorologi hanya baru-baru ini saja mengetahui proses pembentukan awan hujan ini secara terperinci, beserta bentuk dan fungsinya, dengan menggunakan peralatan mutakhir seperti pesawat terbang, satelit, komputer, dan sebagainya. Sungguh jelas bahawa Allah swt telah memberitahu kita suatu informasi yang tak mungkin dapat diketahui 1400 tahun yang lalu.

السلام عليكم . بِسْــــمِ ﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم.لا إله إلاَّ الله.محمد رسو ل الله
الحمد لله رب العا لمين. الصلاة و السلام على رسو ل الله.اما بعد

Proses terbentuknya hujan masih merupakan misteri besar bagi orang-orang dalam waktu yang lama. Baru setelah radar cuaca ditemukan, boleh didapati tahap-tahap pembentukan hujan. Pembentukan hujan berlangsung dalam tiga tahap. Pertama, “bahan baku” hujan naik ke udara, lalu awan terbentuk. Akhirnya, curahan hujan terlihat.

Tahap-tahap ini ditetapkan dengan jelas dalam Al-Quran berabad-abad yang lalu, yang memberikan informasi yang tepat mengenai pembentukan hujan:

“Dialah Allah Yang mengirimkan angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendakiNya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat air hujan keluar dari celah-celahnya; maka, apabila hujan itu turun mengenai hamba-hambaNya yang dikehendakiNya, tiba-tiba mereka menjadi gembira”
(Al Quran, 30:48)

Gambar di atas memperlihatkan butiran-butiran air yang lepas ke udara. Ini adalah tahap pertama dalam proses pembentukan hujan. Setelah itu, butiran-butiran air dalam awan yang baru saja terbentuk akan melayang di udara untuk kemudian menebal, menjadi penuh, dan turun sebagai hujan. Seluruh tahapan ini disebutkan dalam Al Quran.
Kini, mari kita amati tiga tahap yang disebutkan dalam ayat ini.

TAHAP KE-1: “Dialah Allah Yang mengirimkan angin…”

Gelembung-gelembung udara yang jumlahnya tak terhitung yang dibentuk dengan pembuihan di lautan, pecah terus-menerus dan menyebabkan partikel-partikel air tersembur menuju langit. Partikel-partikel ini, yang kaya akan garam, lalu diangkut oleh angin dan bergerak ke atas di atmosfera. Partikel-partikel ini, yang disebut aerosol, membentuk awan dengan mengumpulkan wap air di sekelilingnya, yang naik lagi dari laut, sebagai titik-titik kecil dengan mekanisme yang disebut “perangkap air”.

TAHAP KE-2: “…lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah  pembentangkan nya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal…”

Awan-awan terbentuk dari wap air yang mengembun di sekeliling butir-butir garam atau partikel-partikel debu di udara. Kerana air hujan dalam hal ini sangat kecil (dengan diameter antara 0,01 dan 0,02 mm), awan-awan itu bergantungan di udara dan terbentang di langit. Jadi, langit ditutupi dengan awan-awan.

TAHAP KE-3: “…lalu kamu lihat air hujan keluar dari celah-celahnya…”
Partikel-partikel air yang mengelilingi butir-butir garam dan partikel- partikel debu itu mengental dan membentuk air hujan. Jadi, air hujan ini, yang menjadi lebih berat daripada udara, bertolak dari awan dan mulai jatuh ke tanah sebagai hujan.
Semua tahap pembentukan hujan telah diceritakan dalam ayat-ayat Al-Quran. Selain itu, tahap-tahap ini dijelaskan dengan urutan yang benar. Sebagaimana fenomena-fenomena alam lain di bumi, lagi-lagi Al-Quranlah yang menyediakan penjelasan yang paling benar mengenai fenomena ini dan juga telah mengumumkan fakta-fakta ini kepada orang-orang pada ribuan tahun sebelum ditemukan oleh ilmu pengetahuan.

Dalam sebuah ayat, informasi tentang proses pembentukan hujan dijelaskan:

“Tidaklah kamu melihat bahawa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bahagian-bahagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) salji dari langit, (iaitu) dari (gumpalan- gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) salji itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan.”
(Alqur’an Surat An-nur/24:43)

Para ilmuwan yang mempelajari jenis-jenis awan mendapatkan temuan yang mengejutkan berkenaan dengan proses pembentukan awan hujan. Terbentuknya awan hujan yang mengambil bentuk tertentu, terjadi melalui sistem dan tahapan tertentu pula. Tahap-tahap pembentukan kumulonimbus, sejenis awan hujan, adalah sebagai berikut:

TAHAP – 1, Pergerakan awan oleh angin: Awan-awan dibawa, dengan kata lain, ditiup oleh angin.

TAHAP – 2, Pembentukan awan yang lebih besar: Kemudian awan-awan kecil (awan kumulus) yang digerakkan angin, saling bergabung dan membentuk awan yang lebih besar.

TAHAP – 3, Pembentukan awan yang bertumpang tindih: Ketika awan-awan kecil saling bertemu dan bergabung membentuk awan yang lebih besar, gerakan udara vertikal ke atas terjadi di dalamnya meningkat. Gerakan udara vertikel ini lebih kuat di bahagian tengah dibandingkan di bagian tepinya.

Gerakan udara ini menyebabkan gumpalan awan tumbuh membesar secara vertikal, sehingga menyebabkan awan saling bertindih-tindih. Membesarnya awan secara vertikal ini menyebabkan gumpalan besar awan tersebut mencapai wilayah-wilayah atmosfera yang bersuhu lebih dingin, di mana butiran-butiran air dan salji mulai terbentuk dan tumbuh semakin membesar.
Ketika butiran air dan salji ini telah menjadi berat sehingga tak lagi mampu ditopang oleh hembusan angin vertikal, mereka mulai lepas dari awan dan jatuh ke bawah sebagai hujan air, hujan salji, dan sebagainya. (Anthes, Richard A.; John J. Cahir; Alistair B. Fraser; and Hans A. Panofsky, 1981, The Atmosphere, s. 269; Millers, Albert; and Jack C. Thompson, 1975, Elements of Meteorology, s. 141-142)

Sekali lagi… Kita harus ingat bahawa para ahli meteorologi hanya baru-baru ini saja mengetahui proses pembentukan awan hujan ini secara terperinci, beserta bentuk dan fungsinya, dengan menggunakan peralatan mutakhir seperti pesawat terbang, satelit, komputer, dan sebagainya. Sungguh jelas bahawa Allah swt telah memberitahu kita suatu informasi yang tak mungkin dapat diketahui 1400 tahun yang lalu.

Penemuan ini baru didapatkan setelah adanya tekhnologi yang mutakhir di abad 20. Inilah salah satu bukti bahawa Al Quran ialah mukjizat terbesar & SEPANJANG MASA, kerana ayat-ayatnya baru dapat dibuktikan oleh ilmu & tekhnologi terakhir. Bahkan masih banyak lagi ayat-ayat yang belum dapat dibuktikan oleh ilmu & tekhnologi. Bukti kuat bahawa Al Quran bukan buatan Rasulullah Muhammad SAW tapi berasal dari ALLAH swt, Tuhan Langit & Bumi yang Maha Mengetahui ciptaan-NYA.

Jika Al-Quranul Kariim bukan berasal dari Allah swt, tentu ayat ini kemungkinan besar berbeza bunyinya & salah besar, tapi Alhamdulillah… Al Quran TERBUKTI BENAR.
Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Quran?  Kalau kiranya Al-Quran itu bukan dari sisi Allah swt, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya. Qs.4 Nisaa’:82

Mukjizat Al Quran mencakup dari yang sangat sederhana, sampai yang penuh dengan kerumitan dari segala bidang: matematik, astronomi, biologi, geografi, sastera, oceanografi dan segalanya. Kerana  Al Quran diturunkan kepada semua manusia sepanjang zaman. Bahasanya mencakup dari yang sangat sederhana, sampai pada tingkat tertinggi dari ilmu bahasa & kesusasteraan yang baik.
Dengan demikian pesan yang dibawa boleh dicapai oleh setiap orang tanpa melihat tingkat pendidikannya. Sama halnya dengan mukjizat Al Quran, fenonema yang sungguh teramat sangat luar biasa ini dapat dibagi menjadi 2, iaitu: BUKTI SEDERHANA dan BUKTI RUMIT

Bagi orang awam saja, keindahan bahasa & hikmah serta nasihat jiwa di dalamnya sudah mampu membuktikan kemuliaan Al Quran bagi orang yang mahu jujur menggunakan hati kecilnya. Diceritakan dalam sebuah kisah jika Abu Jahal pun menangis mendengar Rasulullah Muhammad SAW membaca Al Quran, namun sayang, Abu Jahal tidak mau mengakui Mukjizat Al Quran yang diturunkan pada Rasulullah Muhammad SAW. Semoga ini menjadi renungan bagi semua terutama bagi mereka yang murtad hanya kerana dunia.

25 Juta Muslim menjadi Murtad (Kafir) antara tahun 1950-2004 berdasar 3 sumber rasmi: Pemerintah Demokrasi, Pihak Islam & Pihak Kristian dengan sedikit perbezaan jumlah…
Ini baru yang tercatat, bagaimana dengan yang tidak tercatat?
Berapa jumlah murtadin antara 2005-2010?
Berapa jumlah murtadin sebelum tahun 1950?
Berapa jumlah murtadin di negara lain? Afrika, Indonesia, Malaysia, lainnya?
Belum termasuk yang terpengaruh Liberal berkata semua agama sama?
Berapa jumlah Islam yg setengah hati terpengaruh media massa?
Berapa jumlah muslim yang tak yakin dengan Islam?
Berapa Jumlah “Islam Keturunan” atau islam KTP?
Sampai bila kita harus toleransi?
Hak kita untuk membela diri & keturunan kita!

Hidupkan KEWAJIBAN dakwah setiap individu muslim…
Sampaikan dengan hikmah & cara yang baik….
Tidak benar semua agama sama, hanya 1 agama benar!

Allah swt berfirman :

“Siapa mencari agama selain Islam, maka sekali-kali tidak diterima dari-nya, & dia di akhirat termasuk orang-orang rugi”.
(QS.3 Ali ‘Imran/3:85).

Tidak sempurna iman seorang muslim sampai dia menyayangi muslim lain seperti dirinya sendiri. Dan salah satu wujud sayang itu ialah amar ma’ruf nahi munkar.
Kemungkaran yang merajalela saat ini ialah “Semua Agama Sama”. Mari kita buktikan semua agama tidak sama, hanya ISLAM saja satu-satunya agama yang TERBUKTI benar!

Subhanallah…1 lagi bukti…
Dari ilmiah…. Islam TERBUKTI Benar…
Dari nalar…. Islam TERBUKTI Benar…
Dari Sejarah…. Islam TERBUKTI Benar…
bahkan Dari Kitab agama lainpun…. Islam TERBUKTI Benar…

SUMBER: http://www.facebook.com/pages/-ISLAM-TERBUKTI-BENAR-/298400792751?v=info


Tiada ulasan:

Catat Ulasan