Alhamdulillah
wa shalaatu wa salaamu ‘ala Rosulillah wa ‘ala alihi wa shohbihi ajma’in.
Pada
posting kali ini, kami akan membawakan beberapa faedah dari kitab Al Fawa’id
mengenai hal-hal yang sia-sia dan tidak berfaedah. Hal-hal inilah yang banyak
dilalaikan oleh kaum muslimin saat ini, termasuk juga kami. Semoga posting kali
ini boleh menjadi nasihat bagi kami dan pembaca sekalian.
Ibnu
Qoyyim Al Jauziyah mengatakan bahawa ada sepuluh hal yang tidak bermanfaat.
Pertama: memiliki ilmu namun
tidak diamalkan.
Kedua: beramal namun tidak
ikhlas dan tidak mengikuti tuntunan nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Ketiga: memiliki harta namun
enggan untuk menginfakkan. Harta tersebut tidak digunakan untuk hal yang
bermanfaat di dunia dan juga tidak diutamakan untuk kepentingan akhirat.
Keempat: hati yang kosong dari
cinta dan rindu pada Allah swt.
Kelima: badan yang lalai dari
taat dan mengabdi pada Allah swt.
Keenam: cinta yang di dalamnya
tidak ada redha dari yang dicintai dan cinta yang tidak mau patuh pada
perintah-Nya.
Ketujuh: waktu yang tidak diisi
dengan kebaikan dan pendekatan diri pada Allah swt.
Kelapan: fikiran yang selalu
berputar pada hal yang tidak bermanfaat.
Kesembilan: pekerjaan yang tidak
membuatmu semakin mengabdi pada Allah swt dan juga tidak memperbaiki urusan
duniamu.
Kesepuluh: rasa takut dan rasa
harap pada makhluk yang dia sendiri berada pada genggaman Allah swt. Makhluk
tersebut tidak dapat melepaskan bahaya dan mendatangkan manfaat pada dirinya,
juga tidak dapat menghidupkan dan mematikan serta tidak dapat menghidupkan yang
sudah mati.
Itulah sepuluh hal yang melalaikan dan sia-sia. Di antara sepuluh hal tersebut yang paling berbahaya dan merupakan asal muasal segala macam kelalaian adalah dua hal iaitu: hati yang selalu lalai dan waktu yang tersia-siakan.
Hati yang
lalai akan membuat seseorang mengutamakan dunia daripada akhirat,
sehingga dia cenderung mengikuti hawa nafsu. Sedangkan menyia-nyiakan
waktu akan membuat seseorang panjang angan-angan.
Padahal
segala macam kerosakan terkumpul kerana mengikuti hawa nafsu dan panjang
angan-angan. Sedangkan segala macam kebaikan ada kerana mengikuti al huda
(petunjuk) dan selalu menyiapkan diri untuk berjumpa dengan Rabb semesta alam.
Semoga
kita selalu mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Segala puji bagi Allah, yang
dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna.
Faedah ilmu dari Al Fawa’id, Ibnu Qoyyim Al Jauziyah, Darul ‘Aqidah
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel Rumaysho.com
Artikel Rumaysho.com
Tiada ulasan:
Catat Ulasan