Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

V 167 : ASMAUL HUSNA ( 74. AL ZOHIR )

AL ZOHIR   ( الظاهر )   ALLAH Yaa Zohir Yang Maha Nyata menegaskan kepada kita DIA nyata, dapat dilihat dan sesungguhnya hadir. Kehadira...

Selasa, 28 Ogos 2012

H 40 Mencari Pertemuan Dengan Rasulullah Yang Mulia 1.

Apabila membaca petikan ini… anggaplah kita benar-benar bersama RASULULLAH SAW seperti mana Malaikat Jibril bertemu dengan RASULULLAH SAW dan duduk secara mushahadah.

Majlis Pertama.

Di antara hak-hak  Rasulullah Al-Mustofa

Sesungguhnya ALLAH SWT  telah memberikan kemuliaan kepada kita dengan mengutuskan nabiNya  dan menganugerahkan kurniaan kepada kita dengan bersinarnya matahari risalahNya.

Firman ALLAH SWT :

لَقَدْ مَنَّ اللهُ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ إِذْ بَعَثَ فِيهِمْ رَسُولاً مِّنْ أَنفُسِهِمْ يَتْلُوا عَلَيْهِمْ ءَايَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِن كَانُوا مِن قَبْلُ لَّفِي ضَلاَلٍ مُّبِينٍ

"Sungguh ALLAH telah memberi kurnia kepada orang-orang yang beriman ketika ALLAH mengutus di antara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat ALLAH, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab dan Al Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata."
(QS. :164)

Dan sesungguhnya RASULULLAH SAW   mempunyai hak yang sangat banyak atas kita, yang harus kita tunaikan dan menjaganya, berhati-hati dari mensia-siakan atau meremehkannya. Dan di antara hak-hak tersebut adalah:

Pertama: beriman kepadanya :

Sesungguhnya yang paling utama di antara hak-hak RASULULLAH SAW  adalah beriman kepadanya dan membenarkan risalahnya. Barangsiapa yang tidak beriman kepada RASULULLAH SAW  dan sesungguhnya dia adalah penutup para nabi dan rasul, maka dia adalah kafir, sekalipun ia beriman kepada para nabi yang telah datang sebelumnya.
Al Quran sarat dengan ayat-ayat yang menyuruh manusia untuk beriman kepada RASULULLAH SAW dan tidak ragu-ragu terhadap risalahnya.

Di antaranya adalah firman ALLAH SWT :
فَئَامِنُوا بِاللهِ وَرَسُولِهِ وَالنُّورِ الَّذِي أَنزَلْنَا

“Maka berimanlah kamu kepada ALLAH dan RasulNya dan kepada cahaya (al Quran) yang telah Kami turunkan.”
(Surah at-Taghabun : ayat 8)

Dan ALLAH SWT berfirman:

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ ءَامَنُوا بِاللهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوا

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada ALLAH dan RasulNya kemudian mereka tidak ragu-ragu.”
(Surah al-Hujurat : ayat 15)

Dan ALLAH SWT menjelaskan bahawa kufur kepada ALLAH SWT dan RasulNya termasuk penyebab kebinasaan dan siksaan yang pedih,

Maka ALLAH SWT berfirman:

ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ شَاقُّوا اللهَ وَرَسُولَه وَمَن يُشَاقِقِ اللهَ وَرَسُولَهُ فَإِنَّ اللهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

“(Ketentuan) yang demikian itu adalah kerana sesungguhnya mereka menentang ALLAH dan RasulNya, dan barangsiapa menentang ALLAH dan RasulNya, maka sesungguhnya ALLAH amat keras siksaanNya."
(QS. al-Anfaal :13)

Dan NABI MUHAMMAD SAW bersabda:


وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ, لاَيَسْمَعُ بِي أَحَدٌ مِنْ هذِهِ اْلأُمَّةِ, يَهُوْدِيٍّ وَلاَنَصْرَانِيٍّ, ثُمَّ يَمُوْتُ وَلَمْ يُؤْمِنْ بِالَّذِي أُرْسِلْتُ بِهِ إِلاَّ كَانَ مِنْ أَصْحَابِ النَّارِ

Demi (ALLAH SWT) yang jiwa Muhammad yang berada di tanganNya, tidak ada seorangpun yang mendengar (dakwah)ku dari umat ini, Yahudi atau Nasrani, kemudian ia meninggal dunia dan tidak beriman kepada risalah yang aku diutus dengannya, melainkan ia termasuk penghuni neraka.”
(HR. Muslim).

Kedua: mengikutinya (mutaba’ah):

Mengikuti NABI MUHAMMAD SAW adalah bukti sebenarnya atas keimanan kepadanya. Maka barangsiapa yang mengaku beriman kepada NABI MUHAMMAD SAW, kemudian ia tidak melaksanakan perintahnya dan tidak berhenti melakukan perbuatan haram yang dilarang oleh NABI MUHAMMAD SAW, serta tidak melaksanakan sunnahnya, maka ia adalah pembohong dalam pengakuan beriman. Sesungguhnya iman adalah yang tertanam di dalam jiwa dan dibenarkan oleh amal perbuatan.
ALLAH SWT telah menjelaskan bahawa rahmatNya tidak mencapai kecuali kepada orang-orang yang mengikuti dan tunduk.

Firman ALLAH SWT :


وَرَحْمَتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَىْءٍ فَسَأَكْتُبُهَا لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَالَّذِينَ هُمْ بِئَايَاتِنَا يُؤْمِنُونَ . الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الرَّسُولَ النَّبِيَّ اْلأُمِّيَّ

“Dan rahmatKu meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku tetapkan rahmatKu untuk orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami."*(iaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi…”
(Surah al A’raf: ayat 156-157)

Demikian pula ALLAH SWT memberikan ancaman kepada orang-orang yang berpaling dari petunjuk NABI MUHAMMAD SAW, yang menyalahi perintahnya, dengan siksaan yang teramat pedih, ALLAH SWT berfirman:

فَلْيَحْذَرِ الَّذِينَ يُخَالِفُونَ عَنْ أَمْرِهِ أَن تُصِيبَهُمْ فِتْنَةٌ أَوْ يُصِيبَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ

“Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintahNya takut akan ditimpa cubaan atau ditimpa azab yang pedih."
(Surah an-Nuur : ayat 63)

Dan ALLAH SWT memerintahkan untuk berserah terhadap keputusan NABI MUHAMMAD SAW dan berlapang dada terhadap hukumnya, ALLAH SWT berfirman:


فَلاَ وَرَبِّكَ لاَيُؤْمِنُونَ حَتَّى يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لاَ يَجِدُواْ فِي أَنفُسِهِمْ حَرَجًا مِّمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

“Maka demi Rabbmu, mereka (pada hakikatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.”
(Surah an-Nisaa : ayat 65)

Ketiga: mencintainya :

Di antara hak NABI MUHAMMAD SAW terhadap umatnya: mencintainya sepenuh hati, paling sempurna dan paling besar. NABI MUHAMMAD SAW  bersabda:

لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُوْنَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَلَدِهِ وَوَالِدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِيْنَ

“Tidak sempurna iman seseorang di antara kamu sehingga aku lebih dicintainya daripada anaknya dan orang tuanya, serta semua manusia.”
(Muttafaqun ‘alaih).

Maka manusia manapun yang tidak mencintai NABI MUHAMMAD SAW maka ia tidak beriman, sekalipun dia termasuk dalam nama kaum muslim dan hidup di tengah-tengah mereka. Dan cinta terbesar adalah seorang mukmin mencintai NABI MUHAMMAD SAW melebihi cintanya terhadap dirinya sendiri. Umar bin al-Khaththab ra berkata kepada NABI MUHAMMAD SAW: Ya Rasulullah, sungguh engkau lebih kucintai dari segala sesuatu kecuali dari diriku sendiri.’ NABI MUHAMMAD SAW bersabda: ‘Tidak, demi Allah yang diriku berada di tanganNya sehingga aku lebih dicintai  daripada dirimu sendiri.’ Umar ra berkata, ‘Maka sesungguhnya sekarang –demi Allah- sungguh engkau kucintai daripada diriku sendiri.’ Maka NABI MUHAMMAD SAW bersabda: ‘Sekarang, wahai Umar.’
(HR. al-Bukhari).

Keempat : Membantunya :

Ini adalah haknya yang paling kuat, saat hidup dan mati. Adapun di saat hidupnya NABI MUHAMMAD SAW, para sahabat NABI MUHAMMAD SAW telah melaksanakan tugas ini dengan sebaik-baiknya. Adapun sesudah wafatnya NABI MUHAMMAD SAW, maka membela sunnahnya apabila ditikam oleh orang-orang yang menikam, penyimpangan orang-orang bodoh, dan pengakuan orang-orang yang batil.
Demikian pula membela peribadinya yang mulia, apabila seseorang berbuat jahat, atau mengolok-olok, atau menjulukinya dengan julukan yang tidak pantas dengan kedudukannya yang mulia.
Di masa sekarang, sudah banyak sekali propaganda distorsi (pemutarbalikan) yang mereka gunakan untuk menyerang NABI MUHAMMAD SAW umat Islam, dan semua umat harus bergerak membela nabinya dengan segala sarana kekuatan dan alat tekanan yang dimiliki, sehingga mereka berhenti dari kebohongan dan fitnah yang mereka lakukan.




Tiada ulasan:

Catat Ulasan