Majlis ke
Dua Puluh Tiga
Hijrah ke
Madinah
Tatkala
gangguan terhadap para sahabat Nabi bertambah berat, Rasulullah saw mengizinkan
kepada mereka untuk hijrah ke Madinah. Dan Nabi saw sungguh merasa tenang
bahawa dakwah telah tersebar di kota Madinah, dan sesungguhnya ia sudah siap
untuk menerima kaum Muhajirin.
Maka kaum
mukminin segera hijrah ke Madinah dan keluar bergelombang, sebahagian mereka
mengikuti yang lain.
Tinggallah
Nabi saw, dan bersamanya ada Abu Bakar ra dan Ali ra, demikian pula orang-orang
yang ditahan oleh kaum musyrikin secara paksa.
Kaum
musyrikin mengetahui bahawa para sahabat Nabi saw telah pergi ke negeri yang
kuat. Maka mereka merasa khuatir tersebarnya agama ini dan mereka sepakat untuk
membunuh Rasulullah saw.
Dan apa
yang mereka rencanakan untuk membunuh Nabi saw, Allah swt memberitahukan kepada
Nabi-Nya tentang tipu daya yang mereka rencanakan, dan Dia menyuruhnya hijrah
dan menyusul kaum mukminin yang lebih dahulu hijrah, dan bahawa ia jangan tidur
di tempat tidurnya pada malam itu.
Nabi saw
meminta Ali ra agar tidur di tempat tidurnya dan memakai selimutnya, dan
menyuruhnya agar menunaikan darinya titipan-titipan manusia. Maka Ali ra
melaksanakan perintah dan tidur di kasur Nabi saw, sedangkan pedang-pedang
sudah terhunus di belakang pintu.
Dan
Rasulullah saw keluar di antara orang-orang yang ingin membunuhnya, akan tetapi
Allah swt membutakan padangan mata mereka, dan untuk mengalahkan mereka, Nabi
saw menaburkan tanah di atas kepala mereka. kemudian dia pergi ke rumah
temannya Abu Bakar ra dan keduanya segera keluar di malam hari.
Nabi saw
dan Abu Bakar ra pergi hingga sampai gua Tsur dan tinggal di dalam gua itu
sehingga berkurang pencarian terhadap keduanya.
Adapun
kaum Quraisy, kemarahan mereka meluap-luap saat mengetahui rosaknya tipu daya
mereka dan gagalnya rencana mereka. Maka mereka mengutus para pencari dari
segala penjuru dan memberikan janji bagi siapa yang datang dengan Nabi saw atau
menunjukkan atasnya dengan upah seratus ekor unta. Sungguh pencarian itu telah
menyampaikan mereka ke pintu gua tersebut dan mereka berdiri di sisinya,
kecuali Allah swt memalingkan mereka darinya dan menjaga nabi-Nya dari tipu
daya mereka. Abu Bakar ra berkata,
‘Wahai
Rasulullah, jikalau salah seorang dari mereka melihat ke tempat dua kakinya
nescaya ia boleh melihat kita.’ Maka Rasulullah saw menjawabnya:
“Apakah dugaanmu dengan dua orang yang Allah adalah yang ketiga dari
keduanya?’
(HR.
al-Bukhari).
Setelah
tiga malam, datanglah penunjuk jalan yang telah disewa oleh keduanya sebelumnya
dengan membawa dua tunggangan, menurut rencana yang telah disiapkan sebelumnya,
kemudian mereka menuju Madinah.
Di tengah
jalan, Nabi saw melewati khemah Ummu Ma’bad al-Khuza’iyah, iapun mendapatkan
berkah dari beliau saw pada kambing miliknya. Kambing itu tidak mempunyai susu
setitispun. Beliaupun minta izin untuk memerahnya. Maka menjadi penuhlah
susunya, lalu beliau saw memberikan minuman kepadanya dan orang yang bersamanya.
Kemudian beliau saw minum, kemudian beliau saw memerah lagi susunya yang kedua
kali, memenuhi isinya dan beliau saw berangkat.
Suraqah
bin Malik mendengar bahawa Nabi saw melewati jalan pesisir, dan dia ingin
mendapat hadiah. Maka ia menunggang kudanya dan mengambil tombaknya, dan
langsung pergi mencari mereka. Maka tatkala ia sudah dekat dari mereka, Nabi
saw berdoa, maka terbenamlah kedua tangan kudanya di bumi. Iapun menyedari
bahawa itu terjadi kerana doa Nabi saw dan sesungguhnya ia dijaga. Maka ia
memanggil untuk mendapatkan keamanan dan berjanji kepada Nabi saw bahawa ia
akan menghentikan pencarian terhadap beliau. Maka Nabi saw mendoakan untuknya,
maka bebaslah kedua kaki kudanya. Lalu ia pulang dan mulai menyesatkan manusia
dari pencarian pada arah yang dijalani Rasulullah saw.
Kaum
Anshar setiap hari pergi ke pintu masuk kota Madinah menantikan kedatangan Nabi
saw, kemudian mereka kembali ke rumah mereka saat panas matahari mulai
menyengat. Maka tatkala pada hari Isnin 12 Rabi’ul Awal di tahun ke 13 dari
kenabian, seseorang berteriak dengan kedatangan Rasulullah saw, lalu
kedengaranlah teriakan dan suara takbir di setiap tempat dan semua orang keluar
untuk menyambut kedatangan Rasulullah saw.
Nabi saw
singgah di Quba dan membangun masjid Quba, ia adalah permulaan masjid yang
dibangun di masa Islam.
Kemudian
Rasulullah saw keluar dari Quba setelah tinggal beberapa hari di sana. Dan di
tengah jalan, sampai waktu solat Jumaat, maka beliau saw melaksanakannya
bersama kaum muslimin yang bersamanya. Ia adalah permulaan solat Jumaat yang
dilaksanakan Nabi saw. Dan setelah solat, Nabi saw memasuki kota Madinah dari
arah sebelah Selatan. Dan sejak hari itulah namanya menjadi Madinah an-Nabi
(kota Nabi saw). Sungguh merata perasaan senang dan bahagia meliputi penduduk
kota Madinah dengan kedatangan Nabi saw. Dan dengan hal itu, Islam mempunyai
negara yang kuat, bertolak darinya untuk menyampaikan risalah Allah swt ke
Timur dan Barat bumi.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan