Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

V 167 : ASMAUL HUSNA ( 74. AL ZOHIR )

AL ZOHIR   ( الظاهر )   ALLAH Yaa Zohir Yang Maha Nyata menegaskan kepada kita DIA nyata, dapat dilihat dan sesungguhnya hadir. Kehadira...

Khamis, 30 Ogos 2012

H 62 Mencari Pertemuan Dengan Rasulullah Yang Mulia 23

Majlis ke Dua Puluh Tiga

Hijrah ke Madinah

Tatkala gangguan terhadap para sahabat Nabi bertambah berat, Rasulullah saw mengizinkan kepada mereka untuk hijrah ke Madinah. Dan Nabi saw sungguh merasa tenang bahawa dakwah telah tersebar di kota Madinah, dan sesungguhnya ia sudah siap untuk menerima kaum Muhajirin.
Maka kaum mukminin segera hijrah ke Madinah dan keluar bergelombang, sebahagian mereka mengikuti yang lain.
Tinggallah Nabi saw, dan bersamanya ada Abu Bakar ra dan Ali ra, demikian pula orang-orang yang ditahan oleh kaum musyrikin secara paksa.

Kaum musyrikin mengetahui bahawa para sahabat Nabi saw telah pergi ke negeri yang kuat. Maka mereka merasa khuatir tersebarnya agama ini dan mereka sepakat untuk membunuh Rasulullah saw.
Dan apa yang mereka rencanakan untuk membunuh Nabi saw, Allah swt memberitahukan kepada Nabi-Nya tentang tipu daya yang mereka rencanakan, dan Dia menyuruhnya hijrah dan menyusul kaum mukminin yang lebih dahulu hijrah, dan bahawa ia jangan tidur di tempat tidurnya pada malam itu.

Nabi saw meminta Ali ra agar tidur di tempat tidurnya dan memakai selimutnya, dan menyuruhnya agar menunaikan darinya titipan-titipan manusia. Maka Ali ra melaksanakan perintah dan tidur di kasur Nabi saw, sedangkan pedang-pedang sudah terhunus di belakang pintu.
Dan Rasulullah saw keluar di antara orang-orang yang ingin membunuhnya, akan tetapi Allah swt membutakan padangan mata mereka, dan untuk mengalahkan mereka, Nabi saw menaburkan tanah di atas kepala mereka. kemudian dia pergi ke rumah temannya Abu Bakar ra dan keduanya segera keluar di malam hari.

Nabi saw dan Abu Bakar ra pergi hingga sampai gua Tsur dan tinggal di dalam gua itu sehingga berkurang pencarian terhadap keduanya.
Adapun kaum Quraisy, kemarahan mereka meluap-luap saat mengetahui rosaknya tipu daya mereka dan gagalnya rencana mereka. Maka mereka mengutus para pencari dari segala penjuru dan memberikan janji bagi siapa yang datang dengan Nabi saw atau menunjukkan atasnya dengan upah seratus ekor unta. Sungguh pencarian itu telah menyampaikan mereka ke pintu gua tersebut dan mereka berdiri di sisinya, kecuali Allah swt memalingkan mereka darinya dan menjaga nabi-Nya dari tipu daya mereka. Abu Bakar ra berkata,

‘Wahai Rasulullah, jikalau salah seorang dari mereka melihat ke tempat dua kakinya nescaya ia boleh melihat kita.’ Maka Rasulullah saw menjawabnya:

“Apakah dugaanmu dengan dua orang yang Allah adalah yang ketiga dari keduanya?’
(HR. al-Bukhari).
Setelah tiga malam, datanglah penunjuk jalan yang telah disewa oleh keduanya sebelumnya dengan membawa dua tunggangan, menurut rencana yang telah disiapkan sebelumnya, kemudian mereka menuju Madinah.
Di tengah jalan, Nabi saw melewati khemah Ummu Ma’bad al-Khuza’iyah, iapun mendapatkan berkah dari beliau saw pada kambing miliknya. Kambing itu tidak mempunyai susu setitispun. Beliaupun minta izin untuk memerahnya. Maka menjadi penuhlah susunya, lalu beliau saw memberikan minuman kepadanya dan orang yang bersamanya. Kemudian beliau saw minum, kemudian beliau saw memerah lagi susunya yang kedua kali, memenuhi isinya dan beliau saw berangkat.

Suraqah bin Malik mendengar bahawa Nabi saw melewati jalan pesisir, dan dia ingin mendapat hadiah. Maka ia menunggang kudanya dan mengambil tombaknya, dan langsung pergi mencari mereka. Maka tatkala ia sudah dekat dari mereka, Nabi saw berdoa, maka terbenamlah kedua tangan kudanya di bumi. Iapun menyedari bahawa itu terjadi kerana doa Nabi saw dan sesungguhnya ia dijaga. Maka ia memanggil untuk mendapatkan keamanan dan berjanji kepada Nabi saw bahawa ia akan menghentikan pencarian terhadap beliau. Maka Nabi saw mendoakan untuknya, maka bebaslah kedua kaki kudanya. Lalu ia pulang dan mulai menyesatkan manusia dari pencarian pada arah yang dijalani Rasulullah saw.

Kaum Anshar setiap hari pergi ke pintu masuk kota Madinah menantikan kedatangan Nabi saw, kemudian mereka kembali ke rumah mereka saat panas matahari mulai menyengat. Maka tatkala pada hari Isnin 12 Rabi’ul Awal di tahun ke 13 dari kenabian, seseorang berteriak  dengan kedatangan Rasulullah saw, lalu kedengaranlah teriakan dan suara takbir di setiap tempat dan semua orang keluar untuk menyambut kedatangan Rasulullah saw.
Nabi saw singgah di Quba dan membangun masjid Quba, ia adalah permulaan masjid yang dibangun di masa Islam.


Kemudian Rasulullah saw keluar dari Quba setelah tinggal beberapa hari di sana. Dan di tengah jalan, sampai waktu solat Jumaat, maka beliau saw melaksanakannya bersama kaum muslimin yang bersamanya. Ia adalah permulaan solat Jumaat yang dilaksanakan Nabi saw. Dan setelah solat, Nabi saw memasuki kota Madinah dari arah sebelah Selatan. Dan sejak hari itulah namanya menjadi Madinah an-Nabi (kota Nabi saw). Sungguh merata perasaan senang dan bahagia meliputi penduduk kota Madinah dengan kedatangan Nabi saw. Dan dengan hal itu, Islam mempunyai negara yang kuat, bertolak darinya untuk menyampaikan risalah Allah swt ke Timur dan Barat bumi.




Tiada ulasan:

Catat Ulasan