Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

V 167 : ASMAUL HUSNA ( 74. AL ZOHIR )

AL ZOHIR   ( الظاهر )   ALLAH Yaa Zohir Yang Maha Nyata menegaskan kepada kita DIA nyata, dapat dilihat dan sesungguhnya hadir. Kehadira...

Rabu, 29 Ogos 2012

H 47 Mencari Pertemuan Dengan Rasulullah Yang Mulia 8

Majlis kelapan

Perjanjian dan berita gembira para Nabi dengan kedatangan Nabi Muhammad saw.

Firman ALLAH SWT :

وَإِذْ أَخَذَ اللهُ مِيثَاقَ النَّبِيِّينَ لَمَآءَاتَيْتُكُم مِّن كِتَابٍ وَحِكْمَةٍ ثُمَّ جَآءَكُمْ رَسُولُُ مُّصَدِّقُُ لِّمَا مَعَكُمْ لَتُؤْمِنُنَّ بِهِ وَلَتَنصُرُنَّهُ قَالَ ءَأَقْرَرْتُمْ وَأَخَذْتُمْ عَلَى ذَلِكُمْ إِصْرِي قَالُوا أَقْرَرْنَا قَالَ فَاشْهَدُوا وَأَنَا مَعَكُم مِّنَ الشَّاهِدِينَ . فَمَن تَوَلَّى بَعْدَ ذَلِكَ فَأُوْلاَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ

“Dan (ingatlah), ketika ALLAH mengambil perjanjian dari para nabi:”Sungguh, apa saja yang Aku berikan kepadamu berupa kitab dan hikmah, kemudian datang kepadamu seorang rasul yang membenarkan apa yang ada padamu, nescaya kamu akan bersungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya.” ALLAH berfirman :”Apakah kamu mengakui dan menerima perjanjianKu terhadap yang demikian itu” Mereka menjawab:”Kami mengakui.” ALLAH berfirman: "Kalau begitu saksikanlah (hai para nabi) dan Aku menjadi saksi (pula) bersama kamu.” * Barangsiapa yang berpaling sesudah itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.
(QS. Ali Imrah 81-82)

Ali bin Abu Thalib ra dan anak pamannya Abdullah bin al-Abbas berkata, ‘Allah swt tidak mengutus salah seorang nabi kecuali diambil sebuah perjanjian kepadanya, jika Allah swt mengutus Muhammad, sedangkan dia masih hidup, sungguh dia akan beriman kepadanya dan membelanya. Dan Dia menyuruhnya agar mengambil perjanjian kepada umatnya: sungguh jika Muhammad dibangkitkan (diangkat menjadi nabi), sedangkan mereka masih hidup, nescaya mereka beriman kepadanya dan membantunya.”[3] Dan diriwayatkan dari as-Suddy riwayat yang serupa.
Dan ALLAH SWT berfirman menceritakan tentang ucapan Nabi Ibrahim as:

رَبَّنَا وَابْعَثْ فِيهِمْ رَسُولاً مِّنْهُمْ يَتْلُوا عَلَيْهِمْ ءَايَاتِكَ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَيُزَكِّيهِمْ إِنَّكَ أَنتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ

Ya Rabb kami, utuslah untuk mereka seorang Rasul dari kalangan, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al-Kitab (al-Quran) dan hikmah serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
(QS. al-Baqarah:129)

Ibnu Katsir rahimahullah berkata, ‘ALLAH SWT berfirman menceritakan tentang kesempurnaan dakwah/doa Nabi Ibrahim as untuk penduduk tanah haram (Mekah al-Mukarramah) supaya ALLAH SWT mengutus kepada seorang mereka seorang rasul dari kalangan mereka, maksudnya dari keturunan Ibrahim as. Dan sungguhnya doa ini terkabulkan sesuai ketentuan (taqdir) ALLAH SWT yang telah terdahulu (di Lauhul Mahfuzh) dalam menentukan Muhammad saw sebagai rasul di kalangan para ummi (orang-orang yang tidak pandai membaca) kepada mereka dan kepada semua bangsa ajam (non arab) dari kalanan jin dan manusia, sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Ahmadrahimahullah, dari al-’Irbadh bin Sariyah ra, ia berkata, ‘Rasulullah saw bersabda:

إِنِّي عِنْدَ اللهِ لَخَاتَمُ النَّبِيِيْنَ وَإِنَّ آدَمَ لَمُنْجَدِلٌُ فِى طِيْنَتِهِ, وَسُأُنَبِّئُكُمْ بِأَوَّلِ ذلِكَ: دَعْوَةُ أَبِي إِبْرَاهِيْمَ وَبُشْرَى عِيْسَ بِي وَرُؤْيَا أُمِّي الَّتِي رَأَتْ, وَكَذلِكَ أُمَّهَاتُ النَّيِيِنْ َيَرَيْنَ

“Sesungguhnya aku di sisi ALLAH  merupakan penutup para nabi dan sesungguhnya Nabi Adam masih berada di atas tanahnya. Dan aku akan mengabarkan kepadamu dengan permulaan yang demikian itu: doa bapaku (moyangku) Ibrahim, berita gembira Nabi Isa denganku, mimpi ibuku yang dilihatnya, demikian pula ibu-ibu para nabi, mereka melihat dalam mimpi.”

Dan Nabi saw sentiasa disebut di kalangan manusia secara masyhur serta terus berjalan, sehingga penutup nabi dari bani Israel secara nasab, iaitu Nabi Isa putra Maryam, di mana dia berdiri di hadapan bani Israel memberikan khuthbah, ia berkata:

إِنِّي رَسُولُ اللهِ إِلَيْكُم مُّصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرَاةِ وَمُبَشِّرًا بِرَسُولٍ يَأْتِي مِن بَعْدِي اسْمُهُ أَحْمَدُ

“Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad).”
(QS. ash-Shaff:6)

Kerana inilah beliau bersabda dalam hadits ini: doa bapaku (moyangku) Ibrahim, berita gembira Nabi Isa denganku.

Adapun cerita tentang keutamaannya dan manaqibnya dalam kitab-kitab terdahulu, maka hal itu ditunjukkan oleh firman Allah swt:

الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الرَّسُولَ النَّبِيَّ اْلأُمِّيَّ الَّذِي يَجِدُونَهُ مَكْتُوبًا عِندَهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَاْلإِنجِيلِ يَأْمُرُهُم بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَاهُمْ عَنِ الْمُنكَرِ وَيُحِلُّ لَهُمُ الطَّيِّبَاتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ الْخَبَائِثَ وَيَضَعُ عَنْهُمْ إِصْرَهُمْ وَاْلأَغْلاَلَ الَّتِي كَانَتْ عَلَيْهِمْ…

(iaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang makruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka….
(QS. al-A’raaf:157)

Dari ‘Atha` bin Yasar rahimahullah, ia berkata, ‘Aku bertemu Abdullah bin ‘Amr bin al-’Ash ra, aku berkata, ‘Beritakanlah kepadaku tentang sifat Rasulullah saw di dalam Taurat.’ Ia menjawab, ‘Tentu, demi Allah, sesungguhnya disebutkan dalam Taurat seperti sifatnya yang ada dalam al-Quran:

يَآأَيُّهَا النَّبِيُّ إِنَّآ أَرْسَلْنَاكَ شَاهِدًا وَمُبَشِّرًا وَنَذِيرًا

Hai Nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu untuk jadi saksi, dan pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan,
(QS. al-Ahzab:45)

Menjaga orang-orang yang ummi (tidak boleh baca tulisan), engkau adalah hamba dan rasul-Ku, Aku memberimu nama al-Mutawakkil (orang yang bertawakal), tidak bersifat keras, tidak pula kasar, tidak berteriak-teriak di pasar-pasar, tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, akan tetapi memberi maaf dan mengampuni. Dan Allah swt tidak mengambilnya sehingga menegakkan dengannya agama yang bengkok, dengan mereka mengatakan: ‘Tidak ada Ilah yang berhak disembah selain Allah, maka terbuka dengannya mata yang buta, telinga yang tuli dan hati yang tertutup.’
(HR. al-Bukhari).

Al-Baihaqi meriwayatkan dari Ibnu Abbas, ia berkata, ‘al-Jaruud bin Abdullah datang lalu masuk Islam, ia berkata, ‘Demi Allah swt yang telah mengutus engkau dengan kebenaran, sungguh aku telah menemukan ciri-ciri engkau di dalam Injil. Ibnu al-Batul telah memberikan kabar gembira tentang kedatangan engkau, maksudnya Nabi Isa putra Maryam.
Dari Abu Musa al-Asy’ari, ia berkata, ‘an-Najasyi berkata, ‘Aku bersaksi bahawa Muhammad adalah utusan Allah, dan sesungguhnya yang telah memberikan kabar gembira tentang kedatangannya adalah Isa as. Dan jikalau bukan kerana tugasku sebagai raja dan apa yang kupikul dari perkara manusia, nescaya akau mendatanginya sehingga aku mengangkat kedua sendalnya.”
(HR. Abu Daud).

Tiada ulasan:

Catat Ulasan