Majlis ke
Tiga Puluh Lapan
Penaklukkan
Kota Mekah
Dalam
kesepakatan perdamaian Hudaibiyah tersebut disebutkan bahawa Khuza’ah masuk
dalam perjanjian Rasulullah saw dan Bani Bakar dalam perjanjian kaum Quraisy.
Kemudian, ada seorang lelaki dari bani Khuza’ah mendengar seorang lelaki
dari bani Bakar membaca syair yang isinya mengolok-olok Rasulullah saw, maka ia
memukul dan melukainya. Lalu timbullah pertikaian di antara mereka dan
bani Bakar berniat memerangi bani Khuza’ah dan mereka meminta bantuan kepada
kaum Quraisy, lalu mereka (Quraisy) memberikan bantuan kepada mereka dengan
bantuan senjata dan tunggangan. Dan sekelompok dari kaum Quraisy ikut berperang
bersama mereka sembunyi-sembunyi, di antaranya Shafwan bin Umayyah, Ikrimah bin
Abu Jahal, dan Suhail bin Amr. Maka bani Khuza’ah menjauhkan diri ke Daerah
Haram untuk berlindung dengannya, namun Bani Bakar tidak menghormati Wilayah
Haram dan tetap memerangi Bani Khuza’ah di Daerah Haram dan membunuh lebih dari
dua puluh orang.
Dengan
ini, kaum Quraisy sudah melanggar perjanjian Hudaibiyah di antara mereka dan
Rasulullah saw, kerana telah membantu bani Bakar untuk memerangi bani Khuza’ah,
sekutu Nabi saw. Maka tatkala Khuza’ah menginformasikan kepada Nabi saw dengan
perbuatan mereka, ia berkata,
‘Sungguh aku akan membelamu seperti aku mempertahankan diriku darinya.’
Kemudian,
sesungguhnya kaum Quraisy menyesali perbuatan mereka saat penyesalan sudah
tidak berguna lagi. Mereka mengutus Abu Sufyan ra kepada Nabi saw untuk
memperbaharui perjanjian Hudaibiyah dan menambah masanya, namun Nabi saw
berpaling darinya dan tidak mengabulkannya. Maka ia meminta bantuan lewat para
pembesar sahabat untuk menjadi perantara di antaranya dan Rasulullah saw, tetapi
semuanya enggan. Lalu Abu Sufyan pulang ke Kota Mekah tanpa mendapat
kesepakatan atau perjanjian.
Setelah
Kaum Quraisy melanggar perjanjian bersama Kaum Muslimin, Rasulullah saw berniat
menaklukkan Kota Mekah dan memberi pelajaran kepada penduduknya yang kafir.
Dan
setelah Rasulullah saw bersiap untuk menaklukkan Kota Mekah, nabi saw
menyamarkan perintahnya, kerana ia ingin mendatangi dengan tiba-tiba di dalam
rumah mereka.
Rasulullah
saw mengutus kepada bangsa arab yang ada di sekitarnya, iaitu Aslam, Ghifar,
Muzainah, Juhaimah, Asyja’ dan Sulain, sehingga jumlah kaum muslimin mencapai
sepuluh ribu pasukan. Nabi saw menunjuk Abu Ruhm al-Ghifari ra sebagai pemimpin
Kota Madinah selama ditinggalkannya. Beliau saw keluar pada sepuluh haribulan
Ramadan dan memasang bendera di Qadid.
Perjalanannya
tidak sampai kepada kaum Quraisy, maka mereka mengutus Abu Sufyan, Hakim bin
Hizam, dan Budail bin Warqa`, maka tatkala mereka melihat pasukan, mereka
ketakutan. Abbas ra mendengar suara Abu Sufyan, ia berkata,
‘Wahai Abu Hanzhalah.’ Ia menjawab,
‘Ya.’ Ia berkata,
‘Rasulullah saw datang bersama sepuluh ribu (10.000) pasukan. Maka Abu Sufyan ra masuk
Islam, Abbas ra memberikan perlindungan kepadanya, dan ia bersama dua temannya
masuk dengannya kepada Rasulullah saw, maka keduanya (Hakim dan Budail) masuk
Islam.
Nabi saw
menyuruh Abbas ra agar pergi dengan Abu Sufyan ra, lalu berhenti di jalan yang
dilewati tentara Islam, agar ia melihat dengan kedua belah matanya kekuatan
Islam dan kaum muslimin. Abbas ra menyarankan kepada Nabi saw agar menjadikan
sesuatu untuk Abu sufyan ra yang membuat dia bangga, kerana dia adalah seorang
lelaki yang menyukai kebanggaan, maka Nabi saw bersabda:
مَنْ دَخَلَ دَارَ أَبِي سُفْيَانَ
فَهُو آمِنٌ، وَمَنْ دَخَلَ المسْجِدَ فَهُوَ آمِنٌ, وَمَنْ أَغْلَقَ عَلَيْهِ
بَابَه فَهُوَ آمِنٌ”.
“Barangsiapa yang memasuki rumah Abu Sufyan, maka ia aman.
Barangsiapa yang memasuki masjid, ia aman, dan barangsiapa yang menutup
pintunya, ia aman.”
Rasulullah
saw melarang terjadinya perang dan berpesan kepada para amirnya agar tidak
membunuh kecuali orang yang memerangi mereka. Maka kaum muslimin tidak
menemukan perlawanan selain Khalid bin Walid ra, ia dihadang oleh Shafwan bin
Umayyah, Suhail bin Amr, dan Ikrimah bin Abu Jahal bersama sekelompok kaum
Quraisy di Khandamah. Mereka menghalanginya masuk, mengangkat senjata dan
melempar anak panah. Maka Khalid ra berteriak pada pasukannya dan memerangi
mereka. maka ia membunuh sekitar tiga belas orang kaum musyrikin, kemudian
mereka lari, dan terbunuh dari kaum muslimin dua orang, iaitu Karz bin Jabir ra
dan Hubaisy bin Khalid bin Rabi’ah ra.
Dibuatkan
untuk Nabi saw kubah di Hujun dan nabi saw memasuki Mekah secara damai, maka
mereka masuk Islam secara suka rela dan terpaksa. Maka nabi saw tawaf di
Baitullah di atas tunggangannya, sedangkan di sekitar Kaabah ada tiga ratus
enam puluh berhala. Setiap kali beliau melewati berhala, nabi saw menunjuk
kepadanya dengan tongkat yang ada di tangannya seraya membaca:
“Kebenaran telah datang dan kebatilan telah sirna”.
Maka
berhala itu tersungkur jatuh atas mukanya, dan yang paling besar adalah berhala
Hubal yang menghadap Kaabah. Kemudian Nabi saw datang ke Maqam Ibrahim as, dan
solat dua rakaat di belakangnya. Kemudian keluar kepada manusia seraya
bersabda,
“Wahai
kaum Quraisy, apakah yang akan kulakukan terhadapmu menurut pendapatmu? Mereka menjawab,
‘(engkau
akan melakukan) kebaikan, saudara yang mulia dan putera saudara yang mulia.’
Beliau saw bersabda,
“Pergilah,
maka kamu semua bebas.” Maka nabi saw memberikan maaf terhadap mereka setelah Allah swt meneguhkannya
dari mereka. Hal itu menjadi perumpamaan dalam memberikan maaf terhadap
para pelakukan kejahatan setelah menguasai mereka. Kemudian Rasulullah saw
duduk di atas Shafa, membai’at manusia di atas Agama Islam, mendengar dan taat
pada sesuatu yang mereka mampu, kemudian manusia melakukan bai’at.
Penaklukan
Kota Mekah itu terjadi pada dua puluh Ramadan dan Nabi saw tinggal di Mekah
selama lima belas hari, kemudian beliau saw keluar ke Hunain dan mengangkat
‘Uttab bin Usaid ra sebagai pemimpin Kota Mekah dan dia menjadi imam solat kaum
muslimin Mekah, dan Mu’azd bin Jabal ra yang mengajarkan sunnah-sunnah dan
fikih kepada mereka.’
Tiada ulasan:
Catat Ulasan