Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

V 167 : ASMAUL HUSNA ( 74. AL ZOHIR )

AL ZOHIR   ( الظاهر )   ALLAH Yaa Zohir Yang Maha Nyata menegaskan kepada kita DIA nyata, dapat dilihat dan sesungguhnya hadir. Kehadira...

Jumaat, 31 Ogos 2012

H 67 Mencari Pertemuan Dengan Rasulullah Yang Mulia 28

Majlis ke Dua Puluh lapan

Perang Uhud

Dan pada bulan Syawal tahun ke tiga Hijriyah, terjadi perang Uhud. Sesungguhnya tatkala Allah swt membunuh para pemuka Quraisy di perang Badar dan mereka mendapatkan bencana yang tidak pernah dirasakan sebelumnya, kaum Quraisy ingin membalas dendam dan mengembalikan wibawa mereka yang telah hilang. Maka Abu Sufyan mulai membangkitkan perselisihan terhadap Rasulullah saw dan kaum muslimin, memobilisasi kekuatan. Maka ia mengumpulkan hampir 3.000 orang kaum Quraisy dan para sekutunya, dan mereka datang dengan isteri-isteri mereka agar tidak kabur dan untuk menjaga mereka. Kemudian ia berangkat menuju arah Madinah, lalu singgah di dengar bukit Uhud.

Rasulullah saw bermusyawarah kepada para sahabatnya, apakah ia keluar menghadang mereka atau menunggu di kota Madinah? Dan pendapatnya agar mereka tidak keluar dari Madinah dan membuat benteng dengannya, jika mereka memasukinya, kaum muslimin memeranginya. Akan tetapi satu jamaah dari sahabat-sahabat utama  menyarankan agar keluar. Maka Rasulullah saw keluar dari Madinah bersama 1.000 orang sahabat, dan hal itu terjadi di hari Jumaat. Maka tatkala pasukan berada di antara Madinah dan bukit Uhud, Abdullah bin Ubay pulang bersama sepertiga (1/3) pasukan dan ia berkata, ‘Apakah menyalahi aku dan mendengarkan selain dariku? Dan Rasulullah saw meneruskan perjalanan hingga sampai di lembah Uhud dan menjadikan pungguhnya ke arah Uhud, serta melarang manusia berperang hingga dia memerintahkan mereka. Maka tatkala di pagi hari Sabtu, nabi saw bersiap perang bersama 700 orang tentera, termasuk 50 orang penunggang kuda.

Dan beliau saw mengangkat Abdullah bin Jubair ra sebagai pemimpin para pemanah –mereka berjumlah 50 orang- dan menyuruh dia dan pasukannya agar tidak meninggalkan posisi mereka dan jangan berpisah, sekalipun ia melihat burung menerkam tentera, dan mereka berada di belakang tentera, dan Dia menyuruh mereka agar menghujani kaum musyrikin dengan anak panah agar mereka tidak boleh menyerang kaum muslimin dari belakang.

Dimulailah peperangan, dan di permulaan siang, kemenangan ada di pihak kaum muslim dan kaum musyrikin kabur menyelamatkan diri dan mundur ke kebelakang hingga sampai ke tempat isteri-isteri mereka. Tatkala para pemanah melihat kaburnya mereka (musyrikin), mereka meninggalkan posisi mereka yang Rasulullah saw menyuruh mereka agar menjaganya dan mereka berkata, ‘Wahai kaum, harta ghanimah.’ Maka pemimin mereka (Abdullah bin Jubair ra) mengingatkan mereka terhadap pesan Rasulullah saw namun mereka tidak mendengarkan dan mengira bahawa orang-orang musyrik tidak akan kembali. Maka pergilah mereka mencari harta ghanimah dan mengosongkan posisi. Para penunggang kuda kaum musyrikin memutar arah dan mereka mendapatkan posisi strategis itu telah kosong dari para pemanah. Maka mereka melewati darinya dan boleh menguasai keadaan hingga datang yang paling belakang dari mereka, lalu mereka mengepung kaum muslimin. Maka Allah swt memuliakan orang yang mendapatkan kemuliaan dari mereka dengan mati syahid, para sahabat berpaling, kaum musyrikin sampai kepada Rasulullah saw, maka mereka melukai wajahnya, mematahkan giginya yang kanan, memecahkan pelindung dari besi dikepalanya, melemparnya dengan batu hingga ia terjatuh dan terjatuh di salah satu galian yang Abu ‘Amir al-Fasiq menipu daya kaum muslimin dengannya. Lalu Ali ra mengambil tangannya dan Thalhah bin Ubaidillah merangkulnya dan terbunuh Mush’ab bin ‘Umair ra di hadapannya. Maka ia menyerahkan bendera kepada Ali bin Thalib ra, melekat dua lingkaran dari lingkaran topi besi di wajahnya, lalu Abu Ubaidah bin Jarrah ra melepaskan keduanya. Malik bin Sinan ra, ayah Abu Said al-Khudri ra mengisap darah dari pelipisnya. Kaum musyrikin mendapatkannya, mereka ingin sesuatu yang Allah swt menghalangi di antara mereka dan dia. Maka sekitar sepuluh orang kaum muslimin membentengi beliau hingga mereka terbunuh. Kemudian Thalhah bin Ubaidillah ra menahan mereka dengan pedang hingga melemahkan mereka darinya. Dan Abu Dujanah ra membuat benteng atasnya dengan punggungnya, sedangkan anak panah tertancap padanya namun ia tidak bergerak. Pada hari itu, mata Qatadah bin Nu’man terluka, maka ia datang kepada Rasulullah saw, lalu beliau saw mengembalikannya dengan tangannya, maka kedua matanya menjadi lebih baik daripada sebelumnya.

Syaitan berteriak dengan suara tinggi, Sesungguhnya Muhammad telah terbunuh.’ Ucapan itu termakan oleh kebanyakan kaum muslimin dan larilah kebanyakan dari mereka, dan perkara Allah swt adalah takdir yang sudah ditakdirkan.

Rasulullah saw menuju ke arah kaum muslimin dan yang pertama kali mengenal beliau saw di bawah topi besi adalah Kaab bin Malik ra, maka ia berteriak dengan suara tinggi, ‘Wahai sekalian kaum muslimin, bergembiralah, ini Rasulullah saw.’ Maka beliau saw memberi isyarat kepadanya agar diam. Berkumpullah kaum muslimin kepadanya dan bergerak bersamanya ke lembah yang ia singgah padanya, dan pada mereka ada Abu Bakar, Umar, Ali, al-Harits bin Shammah al-Anshari dan selain mereka radhiyallahu ‘anhum. Ketika mereka berlindung di gunung, Ubay bin Khalaf  menemukan Rasulullah saw, ia berada di atas kuda ingin membunuh Rasulullah saw. Maka Rasulullah saw menusuknya dengan pedang dan menikam lehernya. Maka memutar balik menuju kaumnya dalam keadaan kalah. Kemudian ia mati di perjalanan pulang menuju Mekah.

Nabi saw membasuh darah dari wajahnya, solat sambil duduk kerana lukanya. Hanzhalah ra terbunuh, padahal ia sedang junub dari isterinya, mata tatkala ia mendengar panggilan jihad, ia langsung berangkat sebelum mandi. Maka malaikat memandikannya. Kaum muslimin berhasil membunuh pembawa bendera kaum musyrik. Ummu ‘Imarah, iaitu Nusaibah binti Kaad al-Maziniyah ikut berperang dengan gagah berani, ia ditikam oleh ‘Amr bin Qam`ah dengan pedang dan menyebabkan luka parah padanya.


Jumlah yang terbunuh dari kaum muslimin adalah 70 orang dan lebih, dan dari kaum musyrik yang terbunuh berjumlah 23 orang, dan kaum Quraisy mencincang kaum muslimin yang terbunuh dengan tindakan biadab. Dan termasuk yang dicincang adalah Hamzah ra, datuk Rasulullah saw.



Tiada ulasan:

Catat Ulasan