Saudara-saudaraku!
Apabila engkau melihat orang lain tidak senang kepada hal-hal yang disukai oleh
Allah swt dan membenci sesuatu yang bermanfaat buat mereka di akhirat, ingat,
hati-hatilah kepada Allah swt. Jadilah engkau bertentangan dengan mereka dan berjuang
melawan jiwamu untuk menyenangi hal-hal yang disukai oleh Allah swt. Kadangkala
ada suatu golongan yang mengaku senang dengan apa-apa yang disukai oleh Allah
swt, padahal sebenarnya mereka tidaklah demikian. Sebenarnya mereka tidak
menyukai banyak hal yang disukai oleh Allah swt dan membenci banyak hal yang
bermanfaat bagi mereka. Kerana itu, renungkanlah permasalahan kalian!.
Bagaimanakah
menurutmu tentang seorang terpelajar yang ditakdirkan oleh Allah swt memiliki
seorang teman yang juga berilmu dan suka memberi nasihat untuk menghalakannya
menuju kecintaan kepada Allah swt, membantu mengemukakan aib dirinya serta
tidak lupa pula mengarahkannya kepada tatacara mengubati dari seluruh aibnya
tersebut. Seorang yang bodoh merasakan keberatan apabila diberitahu aib
dirinya atau apabila ada orang yang mengetahui keburukannya, sehingga ia merasa
tersinggung terhadap orang yang suka membimbingnya, padahal ia tidak sedar
bahawa dirinya telah membenci orang yang ditakdirkan Allah swt untuk
membimbingnya.
Berteman
dengan seseorang pemberi nasihat yang ingin membimbing merupakan rahmat bagi
seseorang. Oleh itu, kenapa harus merasa berat untuk menerimanya dan kenapa
harus merasa ragu terhadap bimbingan yang diberikan. Demikian juga halnya
apabila seseorang yang simpati kepadanya, itu juga merupakan rahmat dari Allah
swt kepada hamba-Nya. Sehingga, ia akan menghindarkan dari fitnah kedudukan,
iaitu perasaan memiliki status terhormat serta perasaan memiliki pengikut setia
dari kalangan masyarakat. Maka penasihat itulah yang berperanan
menyelamatkannya dari fitnah tersebut, dengan membuat dirinya menjadi tidak
terkenal sehingga bila ia tidak ada, tidak ada seseorangpun yang mencarinya,
sebaliknya bila dia ada, tidak ada seseorangpun yang mengenalinya. Hal demikian
adalah lebih selamat bagi agamanya, dan merupakan salah satu di antara kurnia
Allah swt kepadanya. Padahal orang yang terpedaya bersedih terhadap rendahnya
nilai dirinya di kalangan masyarakat. Ia berduka kerana tidak terkenal dan
merasa benci lantaran perhatian dan pilihan Allah swt untuk dirinya itu,
padahal ia tidak mengetahui hal demikian.
Demikian
juga seorang yang diperhatikan oleh Allah swt dengan dipalingkan darinya fitnah
agar tidak melampaui batas dan tidak menjadi sibuk dengan dunianya dan lupa
pada perkara-perkara akhirat. Allah Yang Maha Pengasih menjadikannya sedikit
harta, lapang dada, selamat dalam agamanya, kurang bergaul, ringan tulangnya,
sekejap tertahannya dan sedikit hisabnya, sedikit yang ditanyakan kepadanya,
segera menyeberangi di atas titian shirat dan semua itu merupakan bentuk kasih
sayang Allah swt kepadanya.
Allah swt
berfirman:
“Hamba-ku berduka kerana Aku memalingkan dunia darinya, padahal yang
demikian itu yang paling dekat kepada-Ku dan sesuatu yang lebih Aku sukai. Hamba
yang berduka lantaran dunia dipalingkan darinya seakan-akan ia tidak meyukai
kecintaan Allah swt kepadanya sedang ia tidak merasakan. Tetapi ia selalu
merasa berduka dengan sedikit harta dan menganggap perbuatan Allah swt
kepadanya sebagai pertanda buruk, padahal ia tidak memahami apa sebenarnya yang
terjadi dengan dirinya.”
(Dalam
Shahih At-Tirmidzi)
Orang
seperti ini banyak jumlahnya, ia dicintai oleh Allah swt dan dicintai oleh
orang-orang yang mencintai-Nya, sedangkan dirinya benci kepada semua itu.
Semoga Allah swt melindungi kita semua dari perilaku sedemikian.. Aamiin.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan