Abu Laits telah
menegaskan, bahawa seseorang dinyatakan takut kepada Allah SWT dapat terlihat
tanda-tandanya dalam tujuh macam hal sebagai berikut:
1. Ia memiliki
lidah yang selalu menjadikannya sibuk berzikir atau bertasbih
kepada Allah dengan membaca Al-Quran dan mempelajari ilmu agama.
2. Ia memiliki
hati yang selalu mengeluarkan dari dalam hatinya perasaan tidak
bermusuhan, iri, dengki dan lain sebagainya.
3. Penglihatannya tidak
akan memandang kepada hal-hal yang haram, tidak memandang dunia
dengan keinginan hawa nafsu, tetapi ia memandanginya dengan mengambil iktibar
dan pelajaran.
Rasulullah
SAW bersabda;
“Barangsiapa memenuhi matanya dengan hal-hal yang haram, Allah SWT akan
memenuhi matanya besok di hari kiamat dengan api neraka”.
4. Perutnya,
dia tidak memasukkan hal-hal haram ke dalamnya, sebab yang
demikian itu adalah perbuatan dosa, seperti sabda Nabi kita Muhammad SAW yang
ertinya:
“Ketika sesuap haram masuk dalam perut anak cucu Adam, semua
malaikat di bumi dan di langit membenci dan melaknat kepadanya, selama
suapan itu masih berada dalam perutnya dan kalau ia mati dalam keadaan
seperti itu, maka tempatnya adalah jahanam.
malaikat di bumi dan di langit membenci dan melaknat kepadanya, selama
suapan itu masih berada dalam perutnya dan kalau ia mati dalam keadaan
seperti itu, maka tempatnya adalah jahanam.
5. Tangannya,
dia tidak memanjangkan tangannya ke arah hal-hal yang haram, tetapi
memanjangkannya untuk memenuhi ketaatan.
6. Telapak
kakinya, dia tidak berjalan kepada hal-hal yang haram atau ke dalam
kemaksiatan, tetapi berjalan di jalan Allah SWT dengan
bersahabat atau berteman dengan orang-orang yang soleh.
7. Ketaatannya,
dia menjadikan ketaatannya itu murni dan ikhlas
kerana Allah SWT.
kerana Allah SWT.
Amaliah-amaliah
yang tersebut di atas, memang tidak mudah untuk dilaksanakan,
tetapi bagi orang-orang yang benar-benar mengharapkan kebahagiaan yang abadi
di akhirat kelak, beban berat yang mesti dilaksanakan itu bukan lagi menjadi
persoalan, meskipun ia harus merangkak sedikit demi sedikit.
tetapi bagi orang-orang yang benar-benar mengharapkan kebahagiaan yang abadi
di akhirat kelak, beban berat yang mesti dilaksanakan itu bukan lagi menjadi
persoalan, meskipun ia harus merangkak sedikit demi sedikit.
Sudah
barang tentu, untuk menanamkan rasa takut kepada Allah SWT hingga
mendarah daging dan tertanam atau terpanteri di dalam hati, harus terlebih
dahulu membiasakan diri dengan memenuhi perintah Allah SWT mulai sejak kecil. Oleh kerana hal tersebut, sudah sepatutnyalah kita mengajak dan mendidik anak-anak dan adik-adik kita untuk solat, membaca Al-Quran, beramal soleh, mentaati segala perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangan-Nya. Insya Allah dengan usaha seperti itu dari hari ke hari, ketakwaan kita akan selalu bertambah dan meningkat terus, dan ingatlah bahwasanya iman yang kita miliki terkadang bertambah dan terkadang berkurang, “al-imaanu yazdaadu wa yanqushu”, dan ketika iman kita berkurang
atau menurun, maka syaitan menjadi kuat menguasai diri kita disebabkan kerana pertolongan nafsu dan segala kesenangannya, pada saat tulah kita tertipu oleh hawa nafsu. “Musuhmu yang paling jahat adalah nafsumu sendiri yang berada di antara kedua sisimu”.
mendarah daging dan tertanam atau terpanteri di dalam hati, harus terlebih
dahulu membiasakan diri dengan memenuhi perintah Allah SWT mulai sejak kecil. Oleh kerana hal tersebut, sudah sepatutnyalah kita mengajak dan mendidik anak-anak dan adik-adik kita untuk solat, membaca Al-Quran, beramal soleh, mentaati segala perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangan-Nya. Insya Allah dengan usaha seperti itu dari hari ke hari, ketakwaan kita akan selalu bertambah dan meningkat terus, dan ingatlah bahwasanya iman yang kita miliki terkadang bertambah dan terkadang berkurang, “al-imaanu yazdaadu wa yanqushu”, dan ketika iman kita berkurang
atau menurun, maka syaitan menjadi kuat menguasai diri kita disebabkan kerana pertolongan nafsu dan segala kesenangannya, pada saat tulah kita tertipu oleh hawa nafsu. “Musuhmu yang paling jahat adalah nafsumu sendiri yang berada di antara kedua sisimu”.
Dengan
demikian bererti kita harus mempunyai modal besar dalam mengarungi
hidup yang penuh dengan aneka ragam godaan syaitan dan duniawi. Allah SWT
berfirman: “Dan hendaklah setiap manusia memperhatikan apa yang dia ajukan
untuk hari esok”.
hidup yang penuh dengan aneka ragam godaan syaitan dan duniawi. Allah SWT
berfirman: “Dan hendaklah setiap manusia memperhatikan apa yang dia ajukan
untuk hari esok”.
Dengan
memenuhi perintah Allah SWT, tentu kita akan sentiasa mengoreksi diri, apa
kekurangan kita? Apa kesalahan kita? Dan bila kita memperbaiki
diri? Bila kita berbuat amal kebajikan? Bila kita beramal soleh?
Dengan demikian, tepatlah apa yang di katakan oleh Sayyidina Umar bin
Khattab Radiallahu ‘anhu:
diri? Bila kita berbuat amal kebajikan? Bila kita beramal soleh?
Dengan demikian, tepatlah apa yang di katakan oleh Sayyidina Umar bin
Khattab Radiallahu ‘anhu:
“Hisabilah diri kalian atau adakanlah perhitungan pada diri kalian sebelum
kalian di hisab”.
Sekali
lagi marilah kita adakan perhitungan, sudahkah kita penuhi
perintah-perintah Allah swt? Dan sudahkah kita menjauhi larangan-laranganNya!
perintah-perintah Allah swt? Dan sudahkah kita menjauhi larangan-laranganNya!
Tiada ulasan:
Catat Ulasan