Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

V 167 : ASMAUL HUSNA ( 74. AL ZOHIR )

AL ZOHIR   ( الظاهر )   ALLAH Yaa Zohir Yang Maha Nyata menegaskan kepada kita DIA nyata, dapat dilihat dan sesungguhnya hadir. Kehadira...

Rabu, 8 Ogos 2012

F 117 MANUSIA TIDAK PERNAH PUAS DENGAN HARTA

Inilah sifat manusia, tidak pernah merasa puas dengan harta. Buktinya adalah hadits-hadits berikut:

Pertama:


Daripada Abu Hurairah, bersabda,

« تَعِسَ عَبْدُ الدِّينَارِ وَالدِّرْهَمِ وَالْقَطِيفَةِ وَالْخَمِيصَةِ ، إِنْ أُعْطِىَ رَضِىَ ، وَإِنْ لَمْ يُعْطَ لَمْ يَرْضَ »

Celakalah hamba dinar, hamba dirham, hamba pakaian dan hamba mode. Jika diberi, ia reda. Namun jika tidak diberi, iapun tidak reda.
(HR. Bukhari no. 6435)

Kedua:


Daripada Ibnu ‘Abbas, ia mendengar RASULULLAH SHALLALLAHU ‘ALAIHI WA SALLAM bersabda,

لَوْ كَانَ لاِبْنِ آدَمَ وَادِيَانِ مِنْ مَالٍ لاَبْتَغَى ثَالِثًا ، وَلاَ يَمْلأُ جَوْفَ ابْنِ آدَمَ إِلاَّ التُّرَابُ ، وَيَتُوبُ اللَّهُ عَلَى مَنْ تَابَ

Seandainya manusia diberi dua lembah berisi harta, tentu ia masih menginginkan lembah yang ketiga. Yang boleh memenuhi dalam perut manusia hanyalah tanah. ALLAH tentu akan menerima taubat bagi siapa saja yang ingin bertaubat.
(HR. Bukhari no. 6436)

Ketiga:

Daripada Ibnu ‘Abbas, ia mendengar RASULULLAH SHALLALLAHU ‘ALAIHI WA SALLAM bersabda,

لَوْ أَنَّ لاِبْنِ آدَمَ مِثْلَ وَادٍ مَالاً لأَحَبَّ أَنَّ لَهُ إِلَيْهِ مِثْلَهُ ، وَلاَ يَمْلأُ عَيْنَ ابْنِ آدَمَ إِلاَّ التُّرَابُ ، وَيَتُوبُ اللَّهُ عَلَى مَنْ تَابَ

Seandainya manusia memiliki lembah berisi harta, tentu ia masih menginginkan harta yang banyak semisal itu pula. Mata manusia barulah penuh jika diisi dengan tanah. ALLAH tentu akan menerima taubat bagi siapa saja yang ingin bertaubat.
(HR. Bukhari no. 6437)

Keempat:

Ibnu Az Zubair pernah berkhutbah di Mekah, lalu ia mengatakan,

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ يَقُولُ « لَوْ أَنَّ ابْنَ آدَمَ أُعْطِىَ وَادِيًا مَلأً مِنْ ذَهَبٍ أَحَبَّ إِلَيْهِ ثَانِيًا ، وَلَوْ أُعْطِىَ ثَانِيًا أَحَبَّ إِلَيْهِ ثَالِثًا ، وَلاَ يَسُدُّ جَوْفَ ابْنِ آدَمَ إِلاَّ التُّرَابُ ، وَيَتُوبُ اللَّهُ عَلَى مَنْ تَابَ »

Wahai sekalian manusia, sesungguhnya NABI MUHAMMAD  SHALLALLAHU ’ALAIHI WASSALLAM bersabda, “Seandainya manusia diberi lembah penuh dengan emas, maka ia masih menginginkan lembah yang kedua semisal itu. Jika diberi lembah kedua, ia pun masih menginginkan lembah ketiga. Perut manusia tidaklah akan penuh melainkan dengan tanah. ALLAH tentu menerima taubat bagi siapa saja yang bertaubat.
(HR. Bukhari no. 6438)

Daripada Anas, dari Ubay, beliau mengatakan, “Kami kira perkataan di atas adalah bagian dari Al Quran, hingga ALLAH SUBHANAHU WA TAALA pun menurunkan ayat,

أَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ

Bermegah-megahan dengan harta telah mencelakakan kalian.
(QS. At Takatsur: 1). (HR. Bukhari no. 6440)

Bukhari membawakan hadits di atas dalam Bab “Menjaga diri dari fitnah (cubaan) harta.”

Beberapa faedah dari hadits-hadits di atas: 

PertamaManusia begitu tamak dalam memperbanyak harta. Manusia tidak pernah merasa puas dan merasa cukup dengan apa yang ada.

Kedua: Sabda NABI MUHAMMAD  SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASSALLAM

“Perut manusia tidaklah akan penuh melainkan dengan tanah.”

maksudnya:  Tatkala manusia mati, perutnya ketika dalam kubur akan dipenuhi dengan tanah. Perutnya akan merasa cukup dengan tanah tersebut hingga iapun kelak akan menjadi serbuk. 
(Syarh Ibnu Batthol)

KetigaHadits ini adalah celaan bagi orang yang terlalu tamak dengan dunia dan tujuannya hanya ingin memperbanyak harta. Oleh kerananya, para ulama begitu qona’ah dan selalu merasa cukup dengan harta yang mereka peroleh. 
(Syarh Ibnu Batthol)
KeempatHadits ini adalah anjuran untuk zuhud pada dunia. Yang namanya zuhud pada dunia adalah meninggalkan segala sesuatu yang melalaikan dari Allah swt. (Keterangan Ibnu Rajab dalam Jaami’ul Ulum wal Hikam)

KelimaManusia akan diberi cubaan melalui harta. Ada yang bersyukur dengan yang diberi. Ada pula yang tidak pernah merasa puas.

Raihlah Kekayaan Hakiki

NABI MUHAMMAD  SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASSALLAM bersabda,

لَيْسَ الْغِنَى عَنْ كَثْرَةِ الْعَرَضِ وَلَكِنَّ الْغِنَى غِنَى النَّفْسِ

Kekayaan (yang hakiki) bukanlah dengan banyaknya harta. Namun kekayaan (yang hakiki) adalah hati yang selalu merasa cukup.”
(HR. Bukhari no. 6446 dan Muslim no. 1051). Bukhari membawakan hadits ini dalam Bab “Kekayaan (yang hakiki) adalah kekayaan hati (hati yang selalu merasa cukup).”

Yaa ALLAH, Berikanlah Kepada Kami Kecukupan
Oleh kerana itu, banyak berdoalah pada ALLAH SUBHANAHU WA TAALA agar selalu diberi kecukupan. Doa yang selalu dipanjatkan oleh NABI MUHAMMAD  SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASSALLAM adalah doa:

اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى

Allahumma inni as-alukal huda wat tuqo wal ‘afaf wal ghina” (Yaa ALLAH, aku meminta padaMu petunjuk, ketakwaan, diberikan sifat ‘afaf dan ghina)
(HR. Muslim no. 2721)

An Nawawi –rahimahullah- mengatakan, “”Afaf dan ‘iffah bermakna menjauhkan dan menahan diri dari hal yang tidak diperbolehkan. Sedangkan al ghina adalah hati yang selalu merasa cukup dan tidak perlu pada apa yang ada di sisi manusia.” (Al Minhaj Syarh Shahih Muslim bin Al Hajjaj, 17/41, Dar Ihya’ At Turots Al ‘Arobi). Bererti dalam doa ini kita meminta pada ALLAH SUBHANAHU WA TAALA [1] petunjuk (hidayah), [2] ketakwaan, [3] sifat menjauhkan diri dari yang haram, dan [4] kecukupan.

Semoga ALLAH SUBHANAHU WA TAALA menjadikan kita sebagai hamba yang selalu memiliki sifat ghina yang selalu merasa cukup dengan nikmat harta yang ALLAH SUBHANAHU WA TAALA berikan.


Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel 
Rumaysho.com 
Diselesaikan di Sleman, 21 Muharram 1431 H


Tiada ulasan:

Catat Ulasan