Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

V 167 : ASMAUL HUSNA ( 74. AL ZOHIR )

AL ZOHIR   ( الظاهر )   ALLAH Yaa Zohir Yang Maha Nyata menegaskan kepada kita DIA nyata, dapat dilihat dan sesungguhnya hadir. Kehadira...

Sabtu, 29 Disember 2018

T 78 : JIKA ALLAH SWT MENCINTAI SESEORANG HAMBANYA


Apakah benar bahawa jika Allah SWT mencintai seorang hamba maka ia akan diuji, kerana kami sering mendengar pernyataan ini?

Abdullah surabaya
Jawapan:

Benar, terdapat dalam sebuah hadits:

إذا أحَبَّ اللهُ قومًا ابْتلاهُمْ

“Jika Allah mencintai suatu kaum maka mereka akan diuji.”
(HR. Ath-Thabrani dalam Mu’jamul Ausath, 3/302. Dishahihkan Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ no. 285).

Dan Nabi shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

أشد الناس بلاء الأنبياء, ثم الصالحون, ثم الأمثل فالأمثل

Manusia yang paling berat cubaannya adalah para Nabi, kemudian orang-orang soleh, kemudian yang semisal mereka dan yang semisalnya.”
(HR. Ahmad, 3/78, dishahihkan Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ no. 995).

Mereka adalah orang-orang yang dicintai oleh Allah SWT. Ujian yang menimpa orang-orang yang Allah SWT cintai, itu dalam rangka mensucikannya, dan mengangkat darjatnya, sehingga mereka menjadi teladan bagi yang lainnya dan boleh bersabar.
Oleh kerana itu Nabi shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

“Manusia yang paling berat cubaannya adalah para Nabi, kemudian orang-orang soleh, kemudian yang semisal mereka dan yang semisalnya.”

Dalam riwayat lain,

الصالحون, ثم الأمثل فالأمثل يبتلى المرء على قدر دينِهم

“…kemudian orang-orang solehh, kemudian yang semisal mereka dan yang semisalnya, mereka diuji sesuai dengan kualiti agama mereka.”
Jika ia orang yang sangat tegar dalam beragama, semakin berat ujiannya. Oleh kerana itu ALLAH SUBHANAHU WA TAALA memberikan ujian kepada para Nabi dengan ujian yang berat-berat. Di antara mereka ada yang dibunuh, ada yang disakiti masyarakatnya, ada yang sakit dengan penyakit yang parah dan lama seperti Nabi Ayub as, dan Nabi kita shallallahu’alai wa sallam sering disakiti di Mekah dan di Madinah, namun beliau tetap sabar menghadapi hal itu. Intinya, gangguan semacam ini terjadi terhadap orang yang beriman dan bertakwa sesuai dengan kadar iman dan takwanya.



Tiada ulasan:

Catat Ulasan